Beberapa di antaranya adalah Sinovac, Astra Zeneca, Moderna, Pfizer, dan lain-lain.
Dari beberapa pilihan merek vaksin Covid-19 tersebut, ternyata memang ada beberapa yang menjadi unggulan dalam memberantas pandemi.
Mengutip dari 24h.com.vn, pada Rabu (29/9/21), diketahui lebih dari 1 juta orang di negara Israel telah tertular Covid-19 dan pulih.
Tetapi banyak dari mereka memilih untuk tidak mendapatkan suntikan vaksin lagi karena mereka pikir mereka memiliki cukup antibodi untuk mencegah infeksi ulang.
Tak disangka, sebuah studi baru menunjukkan bahwa setidaknya beberapa orang yang tertular Covid-19 pada tahun 2020 dan menerima vaksin mRNA seperti Pfizer atau Moderna tahun ini memiliki kekebalan "manusia super" atau "campuran".
Ini berarti mereka dapat menghasilkan tingkat antibodi yang sangat tinggi, yang mampu menetralkan berbagai jenis Covid-19 dan virus lainnya.
Secara spesifik, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Rockefeller University (AS), antibodi dari 14 orang yang divaksinasi setelah terinfeksi Covid-19 mampu menetralkan 6 strain SARS-CoV-2.
Termasuk Delta dan Aeta, dan banyak virus terkait lainnya seperti SARS-CoV-1 (virus pertama kali ditemukan pada tahun 2003).
Dengan kata lain, antibodi "fleksibel" ini bahkan menetralisir banyak virus lain.
Sementara itu, antibodi dari orang yang sudah divaksinasi tetapi belum tertular Covid-19 atau yang belum divaksin 'tidak berdaya' terhadap beberapa virus atau varian di atas.
"Orang dengan kekebalan campuran cenderung relatif terlindungi dari sebagian besar dan mungkin semua galur SARS-CoV-2 yang dapat kami deteksi dalam waktu dekat.