Mayo Clinic menyebutkan orang yang tidak, atau sedikit, makan daging umumnya menyerap lebih sedikit kalori maupun lemak, terhindar dari kelebihan berat badan, dan memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Pedoman konsumsi gizi seimbang dari Kementrian kesehatan juga menyebutkan pentingnya mengonsumsi lauk pauk dengan kadar protein tinggi.
"Kalau dari pedoman gizi seimbang semakin beragam semakin baik. Jika dibandingkan sumber protein hewani lain dengan telur karena asam aminonya juga cukup lengkap," jelas wanita yang juga dosen Fakultas Kedokteran UGM ini.
Namun ia mengakui daging merah memiliki kelebihan karena kandungan zat besinya jauh lebih tinggi dibandingkan kuning telur. Hal ini misalnya baik untuk penderita anemia yang memang kekurangan zat besi dalam tubuhnya.
Pangan hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan mineral lebih baik karena jumlahnya lebih tinggi dan mudah diserap tubuh.
Namun daging merah memiliki kolestrol dan lemak yang diperlukan untuk anak namun harus dibatasi pada orang dewasa.
Jumlah yang disarankan untuk satu porsi yakni sekitar 40-50 gram atau setara dengan satu sampai tiga potong daging sapi ukuran sedang.
"Mix antara keduanya (daging dan telur) akan menghasilkan keseimbangan yang baik, konsumsinya cukup beragam dan seimbang enggak ada masalah," kata Aviria. (*)