Tolong Jangan Lagi Simpan Makanan Sejuta Umat Ini di Pintu Kulkas, Kalau Tak Mau Hal Berbahaya Mengancam Seisi Rumah

Kamis, 02 September 2021 | 18:00
Pexels.com Olya Kobruseva

Telur

GridHype.ID- Hampir seluruh lapisan masyarakat hobi mengonsumsi telur setiap hari.

Meski tidak semua, akan tetapi telur masih menjadi salah satu bahan makanan yang sering diolah.

Pasalnya, telur adalah salah satu bahan makanan hewani yanglebih murah dan paling banyak dikonsumsi dibandingkan daging, ikan dan susu.

Selain itu, telur juga bisa diolah dengan berbagai cara.

Mulai dari digoreng, direbus, dikukus, atau dicampur dengan bahan makanan yang lainnya.

Maka tak heran ya, bila telur menjadi salah satu makanan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Harganya yang murah ditambah nutrisinya yang melimpah membuat telur jadi makanan favorit sejuta umat.

Karena hal tersebut, membuat banyak keluarga Indonesia yang memutuskan untuk menyimpan telur di rumahnya.

Hal ini dilakukan agar telur tersebut bisa digunakan sewaktu-waktu.

Biasanya, kulkas menjadi pilihan banyak orang untuk menyimpan telur agar tak cepat busuk.

Namun tahukah kamu, kebiasaan menyimpan telur di dalam kulkas itu ternyata salah kaprah loh.

Sebab, menyimpan telur di dalam kulkas ternyata bisa memicu berbagai dampak yang bahaya bagi kesehatan.

Kira-kira apa ya bahayanya? Kita simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Tak Bisa Disepelekan, Waspadai 5 Gejala Berbahaya dari Alergi Telur Ini, Segera Konsultasikan dengan Dokter

Mengandung Bakteri Jahat Salmonella

Melansir dari SajianSedap.com, menyimpan telur di kulkas dapat membahayakan kesehatan karena telur mengandung bakteri Salmonella.

Beberapa penelitian menunjukkan, telur yang disimpan pada suhu ruang memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit daripada telur yang disimpan di kulkas.

Telur yang kita beli bisa jadi telah terkontaminasi bakteri.

Jika kita menyimpannya di kulkas, bakteri ini akan berkembang biak dan mencemari segala bahan makanan lain di kulkas.

Lingkungan yang dingin merangsang proliferasi yang cepat untuk bakteri, terutama Salmonella.

Selain itu, bakteri juga bisa menyebabkan keracunan makanan tanpa ada tanda-tanda pada rasa, bau, dan penampilan makanan.

Tidak ada yang tahu apakah ayam terinfeksi Salmonella atau tidak, jadi ada kemungkinan bahwa telur, entah dibeli di toko kelontong maupun pasar mengandung Salmonella.

Mencegah lebih baik daripada megobati, tidak menyimpan telur di kulkas memperkecil kemungkinan terinfeksi bakteri ini.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Mulai Sekarang Jangan Lagi Rebus Telur dengan Cara ini Jika Tidak Mau Hal Mengerikan Terjadi pada Tubuhmu

Jangan Simpan Telur di Pintu Kulkas

Banyak orang menyimpan telur di tempat penyimpanan yang ada pada pintu kulkas.

Tapi sebaiknya, mulai sekarang jangan simpan telur di pintu kulkas!

Sebab, kebiasaan tersebut ternyata kurang baik.

Telur segar masih rentan terhadap perubahan suhu.

Pintu kulkas adalah bagian paling hangat dari keseluruhan bagian kulkas.

Selain itu, temperatur pada pintu kulkas berfluktuasi, terutama ketika kulkas dibuka.

Itulah sebabnya jangan simpan telur di pintu kulkas.

Telur lebih baik disimpan di bagian lain di dalam kulkas, yang suhunya relatif lebih lebih stabil.

Dan, sebelum disimpan, susun dulu telur di dalam karton.

Ini bisa membuat telur segar selama 3 - 5 minggu.

Selama waktu penyimpanan tersebut telur masih bagus untuk diolah, asal bagian kulit telur tidak retak dan rusak.

Putih telur dan kuning telur yang sudah dipisahkan hanya bisa bertahan selama 2 - 4 hari.

Jadi, mulai sekarang jangan simpan telur di pintu kulkas lagi agar menghindari kontaminasi bakteri yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Aktor Tampan Mendekam di Penjara karena Kasus Narkoba, Jarang Diketahui Tidur Tanpa Celana Dalam sampai Jadi Bahan Tambahan Saat Masak Telur

Cara Menyimpan Telur agarAwet

Melansir dari Kompas.com, stok telur di rumahmu mungkin sering disimpan di dalam kulkas.

Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Australian Eggs Organization bahwa telur segar dapat disimpan di kulkas hingga 6 minggu.

Mendinginkan telur dapat menghindari fluktuasi suhu untuk keamanan telur.

Namun, jika sudah mendingkinkan telur, jangan membiarkannya berada di suhu ruang lebih dari dua jam.

Pasalnya, telur akan berembun yang justru membantu pertumbuhan bakteri pencemar telur.

Oleh karenanya cara menyimpan telur di kulkas punya beberapa trik agar tahan lama, seperti penjelasan ini.

Cara menyimpan telur dari pasaran

1. Segera simpan telur setelah pembeliannya

Telur yang dibeli di pasaran akan tahan lama jika sesegera mungkin dimasukkan ke dalam kulkas setelah membawanya pulang.

Selama penyimpanannya, selalu perhatikan pula masa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan telur jika ada.

Baca Juga: Hindari Makan Telur Setengah Matang Jika Tak Ingin Kesehatanmu Terancam, Ketahui Bahayanya Berikut ini

2. Simpan di karton atau kemasan asli telur di kulkas

Di dalam kulkas ada rak khusus untuk meletakkan telur.

Namun, jika kamu menyimpan telur yang dibeli dari pasaran ke dalam kulkas, sebaiknya tidak menaruh telur di rak tersebut.

Masukkan telur bersama kemasannya ke dalam kulkas dan ini akan membuat telur tahan lebih lama.

Mengapa demikian?

Melansir My Recipes, karton atau kemasan asli telur ini menjadi penghalang antara cangkang telur yang berpori terhadap bau yang kuat serta rasa dari makanan lain yang ada di kulkas.

Karton atau kemasan telur sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa untuk menampung telur dengan ujung yang besar ke atas.

Hal ini membantu kuning telur tetap terpusat dan utuh.

Karton atau kemasan telur yang dibeli di pasaran juga dilengkapi dengan tanggal kedaluwarsa yang membantu mengetahui masa penyimpanan telur itu sendiri.

3. Simpan telur pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah

Telur akan tahan lama disimpan pada suhu dingin antara 4 derajat Celsius atau lebih rendah.

Itu berarti bahwa suhu kulkas cocok sebagai tempat menyimpan telur.

Telur dapat diletakkan pada rak di dalam kulkas, bukan pada bagian rak pintunya.

Suhu pada bagian rak dalam kulkas paling sedikit mengalami fluktuasi.

Baca Juga: Kerap Jadi Bahan Pelengkap saat Memasak, Daun Ini Ternyata Tak Baik Jika Digoreng Bersama dengan Telur

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, GridPop.ID