Menurut WHO, varian Mu lebih kebal terhadap vaksin seperti varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Akan tetapi, para ilmuwan masih meneliti tingkat penularan dan dampak yang ditimbulkan dari varian baru ini.
2. Prevalensi sementara masih rendah
Sebagaimana dikutip KOMPAS.com dari Euro News, menurut WHO, sejauh ini prevalensi varian Mu di seluruh dunia masih rendah, yakni kurang dari 0,1 persen.
Prevalensi varian Mu di Kolombia, negara yang menjadi tempat varian baru ini teridentifikasi, sekitar 39 persen.
Sedangkan di Ekuador, prevalensi varian Mu mencapai 13 persen.
3. Ditemukan di 39 negara
Meskipun tergolong baru ditemukan, namun varian Mu telah terdeteksi di 39 negara di dunia.
Hal ini pula yang membuat WHO menambahkan B.1.621 ke dalam daftar pantauan.
Setidaknya terdapat 32 kasus infeksi varian Mu di Inggris.
Baca Juga: Mulai Unjuk Taring, 5 Fakta Vaksin Merah Putih yang Siap Diluncurkan Tahun 2022
Menurut laporan PHE, sebagian besar kasus infeksi virus Corona varian Mu di London terjadi pada anak muda, bahkan yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.