Follow Us

Pecinta Masakan Bersantan Wajib Tahu, Ternyata Memasak Santan Tidak Boleh Sembarangan dan Terapkan 3 Cara ini

Nabila Nurul Chasanati - Selasa, 31 Agustus 2021 | 05:00
Santan
Kompas.com

Santan

GridHype.ID - Indonesia ini merupakan surganya makanan bersantan.

Santan hadir dari mulai olahan makanan ringan hingga berat.

Hal ini demi mendapatkan hasil masakan yang lebih gurih dan nendang.

Apalagi santan kelapa memiliki manfaat yang baik bagitu tubuh.

Dikutip dari Sajian Sedap, santan memiliki kandungan yang membuat tubuh rileks dan mengantuk.

Hal inilah cocok untuk dikonsumsi bagi mereka yang menderita gangguan tidur atau insomia.

Selain itu, para orang tua juga bagus karena mengandung kalsium dan fosfor yang tinggi.

Namun memasak memakai santan ini perlu memperhatikan cara dan trik tertentu.

Dikutip dari Kompas.com, simak beberapa cara agar memasak santan agar tidak jadi bahaya bagi kesehatan tubuh.

1. Cara Memasak Santan yang Tepat Tidak Boleh Lebih dari 3 Menit

Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.

Baca Juga: Bosan Jalani Hari #dirumahaja? Campuran Wortel dan Santan Setelah Keramas Bisa Atasi Kerontokan, Loh!

Jadi jika dikonsumsi secara berlebihan, air perahan kelapa ini bukan tidak mungkin lama kelamaan bisa meningkatkan kadar lemak darah dan membuat kegemukan tentunya.

“Konsumsi santan secara berlebih tentu tidak dianjurkan,” kata Rista saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.

Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.

Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.

Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.

Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.

“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Mulai Sekarang Jangan Lagi Simpan Hasil Masakan di Panci Stainless Steel, Efek Buruknya Tak Main-main loh

Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.

2. Tidak memanaskan makanan yang mengandung santan

Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.

Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.

“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.

3. Dicampur dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol

Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.

Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan. Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.

“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.

Baca Juga: Ngidamnya Kini Nggak Lagi Macem-macem, Nagita Slavina Hanya ingin Makanan Seerhana ini Sampai Mama Rieta Lakukan Turun Tangan Demi Calon Adik Rafathar

(*)

Source : Kompas.com, Sajian Sedap

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Baca Lainnya

Latest