Bahkan ada yang menyebut bahwa paru-paru penyitas covid-19 tak lagi bekerja dengan baik.
“Sejak awal pandemi, hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Covid-19 akan menghasilkan kerusakan permanen pada paru-paru kita,” ujar penulis studi senior Dr Zaid Abdelsatter, ahli bedah toraks dan kardiovaskular.
Bagi para peneliti, mempelajari akibat yang timbul setelah terpapar covid-19 adalah sebuah kesempatan emas.
“Penelitian ini memberikan kami kesempatan langka untuk memelajari para penyitas Covid-19 dan melakukan pengamatan untuk membantu kami menjawab pertanyaan ini,” tambahnya.
Otopsi pada korban meninggal akibat Covid-19 juga telah dilakukan.
Pengamatan tersebut menunjukkan baha pasien dengan stadium akhir penyakit paru-paru memiliki masalah paru-paru yang serius.
Meski begitu, hingga saat ini belum diketahui penyebab sebagian pernapasan pasien bisa pulih dan sebagian lagi tidak.
Penelitian hebat itu berhasil menunjukkan bahwa penyitas Covid-19 yang benar-benar sembuh tidak akan mengalami kerusakan paru-paru permanen.
Jaringan paru-paru yang terkena covid-19 juga memiliki kemungkinan besar untuk sembuh total.
“Studi kamu menunjukkan jika kita tertular Covid-19 dan kemudian sepenuhnya pulih, jaringan paru-paru kita juga kemungkinan akan sembuh total, tanpa kerusakan permanen,” tambah Abdelsattar.