GridHype.ID - Afghanistan belakangan mendapat sorotan dunia.
Pasalnya, Taliban berhasil menguasai ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu 15 Agustus lalu setelah 20 tahun lalu berhasil digulingkan.
Rakyat Afghanistan pun semakin dibuat nelangsa dengan keadaan negaranya.
Terlebih selama puluhan tahun, rakyat Afghanistan tidak mendapat kebebasan yang diimpikan.
Salah satunya adalah kaum perempuan yang memperjuangkan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan.
Dikutip dari Intisari Online, Untuk alasan ekonomi dan sosial, banyak orang tua Afghanistan ingin memiliki anak laki-laki.
Preferensi ini telah menyebabkan beberapa dari mereka mempraktikkan tradisi lama Bacha Posh, yakni menyamarkan anak perempuan sebagai anak laki-laki.
Seperti yang dilakukan Azita Rafhat, mantan anggota parlemen Afghanistan, seperti melansir BBC (27/3/2021).
"Ketika Anda memiliki posisi yang baik di Afghanistan dan kaya, orang melihat Anda secara berbeda. Mereka mengatakan hidup Anda menjadi lengkap hanya jika Anda memiliki seorang putra," katanya.
Selalu ada preferensi untuk memiliki anak laki-laki di Afghanistan, karena berbagai alasan ekonomi dan sosial.
Suami Rahfhat, Ezatullah Rafhat, menganggap memiliki anak laki-laki adalah simbol gengsi dan kehormatan.