Kaget Bukan Kepalang, Penyiar Berita Ini Tetiba Ditelpon Jubir Taliban di Tengah Siaran Langsung, Rupanya Hal Inilah Penyebabnya

Rabu, 18 Agustus 2021 | 15:45
The Guardian

Pasukan Taliban menduduki istana presiden Afghanistan di Kabul yang telah ditinggalkan Ashraf Ghani, Minggu (15/8/2021).

GridHype.ID - Di tengah siaran berita langsung yang ia bawakan. tetiba penyiar ini mendapat sebuah panggilan telepon.

Yang lebih mengejutkan ia mendapat panggilan telepon dari juru bicara Taliban.

Yalda Hakim berusaha tenang ketika juru bicara Taliban Suhail Shaheen tiba-tiba menelepon handphone-nya dan dalam sekejap mempersiapkan wawancara, menurut laporan The Sun.

Hakim segera memberikan pengeras suara pada panggilan Shaheen dan memulai membuka percakapan tentang deklarasi kemenangan Taliban di Kabul, setelah 20 tahun kepemimpinannya digulingkan oleh pasukan pimpinan AS.

"Oke, kami telah dalam panggilan dengan juru bicara Taliban Suhail Shaheen di saluran ini.

Pak Shaheen, dapatkah Adan mendengar saya?" kata jurnalis Australia tersebut memastikan.

Baca Juga: Pemerintah Bak Tak Lagi Bisa Diandalkan, Video Menyayat Hati Saat Warga Afghanistan Berebut Kejar Pesawat AS yang Siap Lepas Landas, Putus Asa dengan Nasib?

Setelah mengonfirmasi dapat mendengar suara Hakim, Shaheen mulai berbicara yang menjanjikan "kedamaian" di Afghanistan, negara yang dilanda perang itu.

"Seharusnya tidak ada kebingungan, kami memastikan warga Afghanistan di kota Kabul, bahwa properti mereka dan hidup mereka aman.

Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun.

Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini," ujar Shaheen, seperti dilansir The New York Post pada Senin (16/8/2021).

"Kepemimpinan kami menginstruksikan pasukan kami untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota.

Kami sedang menunggu pemindahan kekuasaan secara damai," imbuhnya.

Baca Juga: Dipenggal di Lapangan Terbuka oleh ISIS, Potongan Tubuh Arkeolog yang Pertaruhkan Nyawanya Demi Kota Kuno Palmyra Ditemukan

(DIMITAR DILKOFF/AFP)
(DIMITAR DILKOFF/AFP)

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen. [DIMITAR DILKOFF/AFP]

Namun, pihaknya tidak akan meniadakan hukuman eksekusi publik dan amputasi untuk orang yang dianggap bersalah.

"Saya tidak dapat mengatakan sekarang, itu tergantung hakim pengadilan dan hukum.

Para hakim akan ditunjuk menurut hukum pemerintah masa depan," kata juru bicara itu.

“Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam,” ujar Shaheen dalam wawancara selama setengah jam, yang menegaskan Afghanistan akan kembali dalam hukum ekstrem.

Sementara itu, Shaheen mengatakan bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka mengakses pendidikan.

Baca Juga: Kisah Tiga Anak Indonesia yang Ada di Balik Jeruji Besi Suriah, Orangtuanya Ikut ISIS Hingga Tewas Terkena Roket

Setelah wawancara dadakan itu berakhir, rekan-rekan Hakim memujinya karena bisa tetap tenang ketika dia mendapat telepon kejutan, dan wawancara penyelidikan seketika, menurut laporan Metro.

"Belum pernah menyaksikan sesuatu seperti yang terjadi di studio pagi ini, mengarahkan mikrofon tamu kami ke ponsel @BBCYaldaHakim langsung, saat juru bicara Taliban memanggil di tengah juggling wawancara langsung lainnya," kata manajer lantai TV, @swimmersjackson, di Twitter.

"Waktu adalah segalanya, tidak bisa terulang," imbuh manajer itu.

"Wawancara BBC Taliban itu benar-benar mengejutkan. Semua 32 menit itu.

Yalda Hakim seorang bos mutlak," puji Penyiar Aasmah Mir.

Baca Juga: Kelewat Kejam! Tawanan yang Dijadikan Budak Ini Sengaja Dibiarkan Kelaparan dan Disuguhi Daging Anaknya Sendiri oleh Tentara ISIS

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas