GridHype.ID - Banyak negara yang meminta bantuan pada pemerintah China di awal mula pandemi Covid-19.
Menteri Luar Negeri Pakistan menghubungi China, dengan permintaan mendesak.
Menlu Pakistan tersebut berkata bahwa ekonomi negaranya sedang bermasalah.
Serta pemerintah perlu merestrukturisasi miliaran dolar pinjaman China.
Baca Juga: Blak-blakan, Ivan Gunawan Ungkap Perubahan Perilaku Ayu Ting Ting Usai Pacaran dengan Adit Jayusman
Permintaan serupa telah membanjiri Beijing dari Kyrgyzstan, Sri Lanka, dan sejumlah negara Afrika.
Di mana mereka semua meminta untuk merestrukturisasi, menunda pembayaran atau memaafkan puluhan miliar dolar pinjaman yang jatuh tempo tahun ini.
Dengan setiap permintaan tersebut, dorongan China untuk menjadi bankir terbesar di dunia berkembang menjadi bumerang.
Baca Juga: Nyaris Tak Terjamah Tangan Manusia, ini Dia 5 Misteri Bawah Laut yang Belum Terungkap Hingga Kini
Dilansir dari nytimes.com pada Minggu (31/1/2021), selama dua dekade terakhir ini, China mengeluarkan banyak pinjaman global dan menghujani negara-negara lain dengan ratusan miliar dolar.
Tujuannya untuk memperluas pengaruhnya dan menjadi negara adidaya politik dan ekonomi.
Peminjam lalu memberikan pelabuhan, tambang, dan permata lainnya sebagai jaminan.