Meski demikian, kondisi ini tidak dibarengi dengan tumbuhnya bakteri.
Dr. Laudano menduga bahwa kondisi tersebut bisa terjadi karena gangguan pada kandung kemih.
“Kami menduga itu adalah gangguan yang berasal dari lapisan kandung kemih yang merasakan kandung kemih penuh, dan mengaitkannya dengan rasa sakit,” ujarnya.
Orang dengan kondisi ini bisa juga dibarengi dengan kondisi lain seperti endemetriosis, fibromyalgia, nyeri kronis, sindorm iritasi usus besar, kecemasan, atau depresi.
Kehamilan
Kehamilan juga bisa jadi faktor utama penyebab peningkatan frekuensi buang air kecil.
Kondisi ini biasanya terjadi pada tahap awal kehamilan.
Sering bang air kecil disebabkan oleh peningkatan hormone human chorionic gonadotropin (HCG).
Seiring dengan usia kehamilan, pertumbuhan janin memberikan tekanan pada kandung kemih kita.
Dengan demikian, ibu hamil perlu lebih sering mengosongkan kandung kemih.
Selama tidak dibarengi dengan kondisi lain yang menyebabkan rasa sakit, hal masih dikategorikan wajar.