"Jika sudah mencukupi itu komposisi makanannya, maka tidak perlu tambahkan suplemen," ungkap dia dalam webinar RSPI: Gizi Baik untuk Meningkatkan Imunitas, Rabu (10/6/2020) dikutip dari Kompas.com.
Namun bila konsumsi gizi seimbang tersebut tidak bisa terpenuhi, barulah perlu mengonsumsi sumplemen vitamin C.
Prinsipnya, tidak semua orang harus mendapatkan suplemen vitamin C, apalagi dengan dosis tinggi.
Kebutuhan vitamin C kita Diana menyatakan, angka kebutuhan vitamin C setiap hari hanya 90 miligram bagi wanita dewasa dan 150 miligram bagi pria dewasa.
Setidaknya, paling banyak 200 miligram bagi perokok.
"Jadi kalau minum vitamin C yang 1.000 miligram, berarti kita meminum 10 kali lipat dari angka kecukupan gizi," katanya.
Kebutuhan ini pun bisa dipenuhi melalui buah dan sayuran.
Di antaranya dari jambu biji yang mengandung vitamin C 126 miligram per buahnya, jeruk 69 miligram, dan tomat 28 gram.
Lalu pada satu cup mangga mengandung 45 miligram vitamin C, pepaya 88 miligram, dan kiwi 166 miligram.
Kemudian pada satu cup brokoli mengandung 80 miligram vitamin C, daun peterseli 79 miligram, dan kembang kol sebanyak 46 miligram.
Diana menyatakan, asupan vitamin C bagi tenaga kesehatan tentu hal yang berbeda, yakni bisa mencapai 500-1.000 miligram per hari.