Baca Juga: Tragisnya Kisah Juanita, Gadis yang Dimumikan di Gunung Ampato Demi Ritual Suku Inca
Dokumentasi dari hasil penelitian tersebt dapat disaksikan dalam video yang diunggah di Youtube.
“Tetesan natrium-natrium keperakan menutupi dirinya dengan cahaya keemasan, yang sangat mengesankan,” dikutip dari Eurekalert.
Percobaan ini rupanya tidak memerlukan tekanan yang tinggi.
Padahal semestinya, tekanan tinggi diperlukan untuk mengubah non-logam menjadi logam konduktif secara teoretis.
Para peneliti menganggap bahwa jika kita meremukkan atom cukup keras, orbital electron terluar akan mulai tumpang tindih.
Hal ini memungkinkan mereka untuk kemudian lebih banyak bergerak.
Pada laporan yang dituliskan, tekanan air yang dibutuhkan adalah sekitar 48 megabar, yang hanya di bawah 48 juta kali dari tekanan atmosfir Bumi di permukaan laut.
Padahal untuk dapat mengubah air menjadi logam, para ilmuwan membutuhkan sekitar 15 juta kali tekanan atmosfer.
Hal itu tentu saja berada di luar kemampuan teknik laboraturium yang ada saat ini.
Baca Juga: Kesalahan Masak Nasi dengan Rice Cooker yang Bisa Bawa Malapetaka, Hindari Sebelum Menyesal
(*)