Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dikenal Bengis dan Tak Punya Belas Kasih, Inilah 4 Fakta Unik Adolf Hitler

Ruhil Yumna - Selasa, 03 Agustus 2021 | 14:45
Adolf Hitler dan Ernst Röhm. The Night of Long Knives (Malam Pisau Panjang) atau Pembersihan Röhm adalah pembersihan yang berlangsung di Jerman Nazi dari 30 Juni hingga 2 Juli 1934.
Public Domain

Adolf Hitler dan Ernst Röhm. The Night of Long Knives (Malam Pisau Panjang) atau Pembersihan Röhm adalah pembersihan yang berlangsung di Jerman Nazi dari 30 Juni hingga 2 Juli 1934.

GridHype.ID - Saat mendengar nama Adolf Hitler, tentu yang terlintas adalah perasaan ngeri.

Ya, sosoknya dikenal kejam dan tak berbelas kasih.

Semua itu bukan tanpa sebab pasalnya dialah dalang di balik kematiankematian sedikitnya 40.000.000 orang di perang dunia II dan Holocaust.

Dilansir Britannica, berikut sejumlah fakta di balik keangkeran Hitler yang mungkin jarang diketahui orang.

Nama Awalnya Hampir Bukan Hitler

Nama Adolf Hitler, awalnya hampir menjadi Adolf Schicklgruber atau Adolf Hiedler.

Ayahnya, Alois, lahir di luar nikah dari Maria Anna Schicklgruber dan diberi nama keluarganya.

Baca Juga: Dijuluki Fatal Beauty, Pasukan Rusia yang Seluruhnya Wanita ini Berhasil Menewaskan 309 Pasukan Nazi

Namun, ketika dia berusia sekitar 40 tahun, Alois memutuskan untuk mengadopsi nama belakang ayah tirinya, Johann Georg Hiedler, yang beberapa orang berspekulasi sebenarnya adalah ayah kandungnya.

Pada dokumen hukum, Hitler diberikan sebagai nama belakang baru, meskipun alasan perubahan ejaan tidak diketahui.

Ingin Dianggap Pahlawan Pasca-Bunuh Dirinya

Ketika dia bunuh diri pada tahun 1945, Hitler mengenakan medali Kelas Satu Salib Besi, yang diperoleh atas pengabdiannya dalam Perang Dunia I.

Kehormatan itu sangat penting bagi Hitler, yang menggambarkan dirinya sebagai pahlawan selama konflik.

Meskipun dia terluka selama Pertempuran Somme Pertama (1916), penelitian terbaru toh meragukan catatan Hitler tentang pengalaman perangnya.

Hitler malah disebut "pelari di markas resimen yang relatif aman", dan hal ini membantah semua klaim kepahlawanannya.

Baca Juga: Resah dengan Tindakan Brutal Hitler di Perang Dunia II, Siapa Sangka Mahatma Gandhi Pernah Surati Pemimpin Nazi Itu, Begini Nasib Surat-Surat Itu

Buku "Mein Kampf" Best Seller, Di-banned, Best Seller Lagi

"Mein Kampf" adalah sebuah "Alkitab Sosialisme Nasional" karya Hitler yang wajib dibaca di Jerman.

Pada 1939, lebih dari lima juta eksemplar telah terjual. Setelah kematian Hitler, karya tersebut dilarang di Jerman dan negara-negara lain.

Negara bagian Bavaria di Jerman, yang memegang hak cipta, menolak memberikan hak penerbitan.

Namun, beberapa penerbit asing terus mencetak karya tersebut. Pada 2016, karya tersebut masuk ke ranah publik setelah hak ciptanya habis.

Beberapa hari kemudian, "Mein Kampf" yang diberi banyak anotasi, diterbitkan di Jerman untuk pertama kalinya sejak 1945--dan menjadi best seller lagi.

Hitler Sang Penikmat Seni

Hitler sempat ditolak Akademi Seni Rupa Wina dan hidup dalam kemiskinan karena berusaha menjual karyanya.

Tapi, minatnya pada seni meningkat lagi setelah menjadi Fuhrer. Hitler menyukai karya ideal Yunani Klasik dan Roma, tapi sangat kritis terhadap gerakan kontemporer seperti Impresionisme, Kubisme, dan Dada.

Pada 1930-an Nazi mulai menghapus "seni degeneratif" semacam itu dari museum Jerman.

Karya-karya modern Paul Klee, Pablo Picasso, Wilhelm Lehmbruck, dan Emile Nolde kemudian ditampilkan dalam pameran multikota tahun 1937 dan digambarkan sebagai “dokumen budaya dari karya dekaden Bolshevik dan Yahudi”.

Baca Juga: 64 Tahun Hidup sebagai Pasangan Suami Istri, Perempuan Ini Tak Tahu Jati Diri Sang Suami yang Sebenarnya, Fakta Besar Baru Terbongkar Usai Suaminya Meninggal Dunia

(*)

Source : Kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x