Pada pertengahan Juni, Tel Aviv sempat menawarkannya ke Palestina.
Beberapa dosisnya sempat mencapai Tepi Barat.
Namun, Ramallah kemudian menolak dan mengembalikannya, karena diketahui tanggal kedaluwarsa terlalu mepet.
Dilansir RT Minggu (4/7/2021), Israel dan Inggris sempat membahas mengenai pertukaran vaksin Covid-19.
Keduanya disebut sempat mencapai kata sepakat, sebelum negosiasi tersebut gugur karena masalah teknis.
Masalah ini pun sampai didiskusikan Perdana Menteri Naftali Bennett dengan CEO Pfizer, Albert Bourla.
Baca Juga: Meski Sudah Divaksin Seseorang Tetap Bisa Tertular Covid-19, Tetapi Virusnya Lebih Sedikit
Dalam pembicaraan itu, keduanya membahas mengenai kemungkinan menukar vaksin hampir kedaluwarsa itu ke negara lain.
"Keduanya mempertahankan kontak telepon dan bekerja untuk mengatasi masalah ini," tegas kantor PM Israel.
(*)