GridHype.ID - Perlu diketahui vaksin tak membuat seseorang kebal terhadap virus.
Ya, orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 memang masih bisa tertular virus ini,
Meskipun begitu jumlah virusnya (viral load) rendah.
Hal ini berarti orang tersebut cenderung tidak menularkan penyakit dibandingkan dengan orang yang belum divaksin.
Sebagai tambahan, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang sudah divaksin memiliki gejala yang ringan dan lebih cepat sembuh jika terinfeksi.
Demikian menurut hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.
“Bahkan ketika seseorang divaksin dan mereka tertular, gejalanya ringan dan cenderung tidak mengalami demam,” kata salah satu peneliti, ahli epidemiologi Mark Thompson.
Dia menegaskan, hal ini bisa jadi pertimbangan bahwa jika kita sudah divaksin maka kemungkinan kita menyebarkan virus di sekitar lebih rendah.
Vaksin untuk nakes
Penelitian itu dilakukan dengan mengikuti 3.975 tenaga kesehatan yang menjalani tes mingguan antara pertengahan Desember sampai April.
Infeksi Covid-19 dideteksi pada 204 partisipan studi, termasuk lima orang yang sudah mendapat vaksinasi lengkap dan 11 orang yang baru mendapat satu kali suntikan vaksin Pfizer atau Moderna.
Mereka yang sudah mendapat vaksin lengkap memiliki viral load 40 persen lebih rendah dibanding orang yang tidak divaksin, dan juga virus yang terdeteksi selama lebih dari satu minggu juga lebih rendah 66 persen.
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca Diklaim Efektif hingga 92 Persen Lawan Virus Corona Varian Delta
Gejala demamnya pun lebih jarang.
Orang yang sudah divaksin dan terinfeksi Covid-19 itu tak ada yang membutuhkan perawatan di rumah sakit karena gejalanya tergolong ringan atau sedang.
Durasi sakitnya juga lebih singkat, lebih kurang lima hari lebih sedikit mengalami gejala.
Berdasarkan hasil studi ini, tim peneliti menghitung bahwa vaksin 91 persen efektif mencegah infeksi pada orang yang sudah divaksin dan 81 persen efektif pada orang yang baru divaksin satu kali.
(*)