Follow Us

Gempar Kasus Sate Beracun, Ini Kata Ahli Forensik Soal Kalium Sianida yang Sempat Digunakan Dalam Industri Pertambangan: Berefek pada Kerusakan Organ Vital

Silmi Nur Aziza - Kamis, 06 Mei 2021 | 19:45
Bocah 8 tahun tewas setelah konsumsi sate beracun, korban salah sasaran dari rencana mengerikan bunuh polisi dengan racun sianida
Facebook via TribunBanten

Bocah 8 tahun tewas setelah konsumsi sate beracun, korban salah sasaran dari rencana mengerikan bunuh polisi dengan racun sianida

Pasalnya, racun ini akan berefek langsung pada kerusakan organ vital, seperti jantung dan otak.

Organ vital tersebut dihambat aliran oksigennya sehingga tidak bisa berfungsi secara baik dan menyebabkan kematian.

"Reaksi racun ini tergolong cepat dan mematikan karena berefek pada kerusakan organ vital. Misalnya jantung dan otak yang dihambat suplai oksigennya."

Baca Juga: Babak Baru Kasus Nani Pengirim Sate Sianida, Ternyata Sudah Menikah Siri dengan Target Pembunuhannya

"Sehingga menyebakan organ vital tersebut tidak berfungsi. Organ vital tidak berfungsi akan menyebabkan kematian yang cepat," kata Novianto kepada Tribunnews.com, Selasa (4/5/2021).

Novianto juga menjelaakan bahwa Kalium Sianida ini awalnya digunakan dalam industri pertambangan.

Kalium Sianida dimanfaatkan sebagai pengikat dari logam mulia, karena sifatnya yang tergolong toxic (beracun).

"Sianida atau dalam rumus kimia (CN) dijumpai dalam bentuk gas yaitu Hidrogen Sianida. Sedangkan dalam bentuk padat yang mudah larut air Kalium Sianida."

Baca Juga: Gemparkan Masyarakat 4 Tahun Lalu, Pakar Ini Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Pembunuhan Kopi Sianida: Ada yang Dirahasiakan Kepada Publik

"Sianida awalnya adalah digunakan dalam industri pertambangan emas. Yaitu sebagai pengikat logam mulia, karena bersifat toxic," terangnya.

Sementara itu, kini Kalium Sianida biasa digunakan untuk racun hama.

"Saat ini biasa digunakan untuk racun hama," sambungnya.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : tribunnews, Grid.ID

Editor : Silmi Nur Aziza

Baca Lainnya

Latest