Follow Us

Gempar Kasus Sate Beracun, Ini Kata Ahli Forensik Soal Kalium Sianida yang Sempat Digunakan Dalam Industri Pertambangan: Berefek pada Kerusakan Organ Vital

Silmi Nur Aziza - Kamis, 06 Mei 2021 | 19:45
Bocah 8 tahun tewas setelah konsumsi sate beracun, korban salah sasaran dari rencana mengerikan bunuh polisi dengan racun sianida
Facebook via TribunBanten

Bocah 8 tahun tewas setelah konsumsi sate beracun, korban salah sasaran dari rencana mengerikan bunuh polisi dengan racun sianida

GridHype.ID - Belakangan ini tengah ramai dibicarakan mengenai kasus sate beracun sianida.

Namun, sate beracun yang dikirim rupanya salah sasaran.

Bukannya diterima orang yang tepat, sate beracun itu malah menewaskan seorang anak dari pengemudi ojek online.

Melansir Grid.ID, mukanya sate itu akan diberikan tersangka kepada pria pujaan hatinya.

Baca Juga: BERITA POPULER: Ada Sosok Lain yang Jadi Otak Aksi Pembunuhan Sate Sianida Selain Nani Hingga Manajer Rizky Billar Buka Suara Soal Rencana Pernikahan Lesty Kejora dan Artisnya, Habis Lebaran?

Tersangka meminta ayah korban yang bekerja sebagai pengemudi ojek online untuk mengantarkan sate tersebut.

Namun, karena pria yang menjadi target tersangka menolak bingkisan itu, sate yang telah diberi racun tersebut dimakan oleh anak dari pengemudi ojek online.

Akibat memakan sate tersebut, anak yang berusia 10 tahun itu tewas.

Diketahui racun yang dimasukkan ke dalam sate adalah Kalium Sianida.

Lantas seberapa mematikannya Kalium Sianida ini?

Baca Juga: Publik Kadung Layangkan Hujatan pada Nani, Ternyata Sosok Inilah yang Jadi Dalang Pembunuhan Sate Sianida, Beri Saran untuk Gunakan KCN di Bumbu Kacang

Melansir Tribunnewes, dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho, mengatakan Kalium Sianida merupakan racun yang tergolong cepat memematikan.

Pasalnya, racun ini akan berefek langsung pada kerusakan organ vital, seperti jantung dan otak.

Organ vital tersebut dihambat aliran oksigennya sehingga tidak bisa berfungsi secara baik dan menyebabkan kematian.

"Reaksi racun ini tergolong cepat dan mematikan karena berefek pada kerusakan organ vital. Misalnya jantung dan otak yang dihambat suplai oksigennya."

Baca Juga: Babak Baru Kasus Nani Pengirim Sate Sianida, Ternyata Sudah Menikah Siri dengan Target Pembunuhannya

"Sehingga menyebakan organ vital tersebut tidak berfungsi. Organ vital tidak berfungsi akan menyebabkan kematian yang cepat," kata Novianto kepada Tribunnews.com, Selasa (4/5/2021).

Novianto juga menjelaakan bahwa Kalium Sianida ini awalnya digunakan dalam industri pertambangan.

Kalium Sianida dimanfaatkan sebagai pengikat dari logam mulia, karena sifatnya yang tergolong toxic (beracun).

"Sianida atau dalam rumus kimia (CN) dijumpai dalam bentuk gas yaitu Hidrogen Sianida. Sedangkan dalam bentuk padat yang mudah larut air Kalium Sianida."

Baca Juga: Gemparkan Masyarakat 4 Tahun Lalu, Pakar Ini Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Pembunuhan Kopi Sianida: Ada yang Dirahasiakan Kepada Publik

"Sianida awalnya adalah digunakan dalam industri pertambangan emas. Yaitu sebagai pengikat logam mulia, karena bersifat toxic," terangnya.

Sementara itu, kini Kalium Sianida biasa digunakan untuk racun hama.

"Saat ini biasa digunakan untuk racun hama," sambungnya.

(*)

Source : tribunnews, Grid.ID

Editor : Silmi Nur Aziza

Baca Lainnya

Latest