Sementara itu, orang-orang yang tidak tidur sama sekali tidak memiliki kemungkinan terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang tidur siang hingga 30 menit.
Penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa nappers (tidur siang) dan sleeper (tidur) yang lama memiliki perubahan yang tidak menguntungkan pada kadar kolesterol mereka dan mengakibatkan peningkatan lingkar pinggang.
Tidur kelewat panjang di malam hari dan tidur siang mungkin menunjukkan gaya hidup tidak aktif secara keseluruhan, yang juga terkait dengan peningkatan risiko stroke.
Penelitian ini dillakukan dengan melibatkan 31.750 orang dari China dengan usia rata-rata 62 tahun.
Orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini tidak memiliki riwayat stroke ketika penelitian dimulai.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Setiap Bangun Tidur yang Bisa Memicu Kanker, Yakin Maih Mau Dilakukan?
Para peneliti mengikuti orang-orang selama enam tahun, di mana total 1.557 kasus stroke dilaporkan.
Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah bahwa orang yang tidur lebih dari sembilan jam pada malam hari adalah 23 % lebih rentan terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidur selama tujuh jam atau kurang di malam hari.
Studi ini menemukan bahwa orang yang tidur lama memiliki kemungkinan 85 % terserang stroke dibandingkan orang yang tidur dalam jumlah sedang.
Melihat temuan ini tentu harus menjadi perhatian khusus bagi kita, apalagi orang dewasa yang terbiasa tidur lebih dari 9 jam.