Follow Us

Terdengar Horor, Pengusaha Amerika Ini Ciptakan Pupuk Kompos Berbahan Baku Mayat Manusia

Ruhil Yumna - Senin, 22 Maret 2021 | 13:45
Ilustrasi membuat pupuk organik atau kompos dari limbah.
Kompas.com

Ilustrasi membuat pupuk organik atau kompos dari limbah.

Micah percaya bahwa bisnisnya akan booming mendadak dalam beberapa tahun mendatang, setelah menguji idenya pada babi.

Dia berkata, "Ketika saya melihat ini, saya pikir inilah yang akan mengubah dunia."

"Jadi, sekarang kita bisa memiliki proses yang sangat manusiawi yang telah kita lakukan selama ribuan tahun," ujarnya.

"Kita berdiri di samping orang yang kita cintai, mengucapkan selamat tinggal kepada mereka dan menutupinya dengan bahan organik yang kita pilih sendiri," lanjutnya.

Pupuk kompos sangat bermanfaat bagi tanaman namun harus perhatikan ini agar pupuk kompos efektif
Pixabay.com

Pupuk kompos sangat bermanfaat bagi tanaman namun harus perhatikan ini agar pupuk kompos efektif

Truman menambahkan bahwa proses tersebut adalah cara bagi kerabat untuk "mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai dengan cara yang terasa menyenangkan."

Sementara, keluarga mungkin dapat menggunakan kompos itu untuk menanam bunga atau sayuran.

Micah akan memberi mereka opsi untuk bahan favorit dari yang meninggal untuk dicampur menjadi kompos manusia itu, yang menelan biaya sekitar 3.500 poundsterling (Rp 70,3 juta).

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Gegara Vaksin Covid-19 Produksinya Mengandung Babi, Pihak AstraZeneca Justru Bantah Pernyataan MUI

Namun, Micah juga berencana untuk membuat "area perpisahan", di mana orang yang dicintai dapat mengucapkan selamat tinggal, seperti layanan pemakaman, jika mereka mau.

Saat ini, California, Colorado dan Oregon diperkirakan akan mengikuti jejak Washington, yang melegalkan Terramasi yang menyebar ke seluruh Amerika Serikat.

Di Inggris, pemakaman dan penguburan alami atau "hijau" diperbolehkan, yang melihat mayat dikuburkan dalam peti mati yang dapat terurai secara hayati.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : kompas, Daily Star

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest