GridHype.ID - Umumnya pupuk kompos berasal dari sisa daun atau sampah organik rumah tangga.
Namun pria asal Amerika Serikat ini melakukan hal yang terdengar horor ini.
Bagaimana tidak, ia membuat usaha dengan mengubah mayat manusia menjadi pupuk.
Baca Juga: Bukan dari Bebatuan, Perusahaan di Swiss ini Justru Produksi Berlian yang Terbuat dari Mayat Manusia
Pengusaha Micah Truman meninggalkan karirnya di bidang keuangan pada 2019, setelah menemukan ide gila, yang mengubah mayat manusia menjadi pupuk.
Ia berpendapat bahwa ide itu legal dan akan menjadi bisnis yang sukses besar dengan modal usaha ventura.
Tak lama setelah meninggalkan karirnya, ia mendirikan bisnis bernama Return Home.
Return Home adalah usaha yang memungkinkan orang-orang yang mereka cintai menjadi pupuk, setelah dicampur dengan material, seperti serbuk kayu, air, pemanas, serbuk gergaji, dan alfalfa, untuk meningkatkan pembusukan dengan cepat.
Setelah 30 hari jaringan lunak jenazah itu akan membusuk.
Kemudian, gigi dan tulang yang terkubur akan menciptakan campuran pupuk.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, kompos manusia itu akan dikirim oleh Return Home ke kerabat yang berduka 30 hari kemudian di dalam guci khusus.
Micah percaya bahwa bisnisnya akan booming mendadak dalam beberapa tahun mendatang, setelah menguji idenya pada babi.
Dia berkata, "Ketika saya melihat ini, saya pikir inilah yang akan mengubah dunia."
"Jadi, sekarang kita bisa memiliki proses yang sangat manusiawi yang telah kita lakukan selama ribuan tahun," ujarnya.
"Kita berdiri di samping orang yang kita cintai, mengucapkan selamat tinggal kepada mereka dan menutupinya dengan bahan organik yang kita pilih sendiri," lanjutnya.
Truman menambahkan bahwa proses tersebut adalah cara bagi kerabat untuk "mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai dengan cara yang terasa menyenangkan."
Sementara, keluarga mungkin dapat menggunakan kompos itu untuk menanam bunga atau sayuran.
Micah akan memberi mereka opsi untuk bahan favorit dari yang meninggal untuk dicampur menjadi kompos manusia itu, yang menelan biaya sekitar 3.500 poundsterling (Rp 70,3 juta).
Namun, Micah juga berencana untuk membuat "area perpisahan", di mana orang yang dicintai dapat mengucapkan selamat tinggal, seperti layanan pemakaman, jika mereka mau.
Saat ini, California, Colorado dan Oregon diperkirakan akan mengikuti jejak Washington, yang melegalkan Terramasi yang menyebar ke seluruh Amerika Serikat.
Di Inggris, pemakaman dan penguburan alami atau "hijau" diperbolehkan, yang melihat mayat dikuburkan dalam peti mati yang dapat terurai secara hayati.
(*)