Sempat Bikin Heboh Gegara Vaksin Covid-19 Produksinya Mengandung Babi, Pihak AstraZeneca Justru Bantah Pernyataan MUI

Minggu, 21 Maret 2021 | 20:30
kompas.com

Vaksin AstraZeneca

GridHype.ID - Baru-baru ini publik tengah dihebohkan dengan vaksin Covid-19 merek AstraZeneca.

Pasalnya, vaksinAstraZeneca dikabarkan mengandung tripsin dari babi.

Sontak hal tersebut menggegerkan masyarakat Indonesia, terutama umat muslim.

Hal itu terungkap saat Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Bermasalah di Beberapa Negara Eropa Lantaran Kasus Penggumpalan Darah, Vaksin AstraZeneca Dinyatakan Halal oleh Fatwa MUI Meski Mengandung Babi

Hasilnya, vaksin tersebut dinyatakan mengandung tripsin babi, tetapi masih boleh digunakan karena sedang kondisi darurat.

Pernyataan ini pun menuai kehebohan di masyarakat dan akhirnya, pihak AstraZeneca angkat bicara.

Melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com melalui surel, Sabtu (20/3/2021), AstraZeneca membantah pernyataan tersebut.

Dalam pernyataanya, pihak AstraZeneca menegaskan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya.

Baca Juga: Bikin Heboh, Vaksin AstraZeneca Ternyata Mengandung Tripsin dari Babi, MUI Beberkan Alasan Umat Muslim Boleh Menggunakannya

"Kami menghargai pernyataan yang disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia. Penting untuk dicatat bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan, seperti yang telah dikonfirmasikan oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris," jelasnya.

"(Dalam) semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," tegas mereka.

Diyakinkan pula oleh pihak AstraZeneca bahwa vaksin ini telah disetujui di lebih dari 70 negara di seluruh dunia dan termasuk oleh negara-negara muslim.

Di antaranya seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia telah telah menyatakan sikap bahwa vaksin ini diperbolehkan untuk digunakan oleh para muslim.

Baca Juga: Mundurnya Tim Badminton Merah Putih dari Turnamen All England 2021 Dikaitkan dengan Penundaan Penggunaan Vaksin AstraZeneca di Indonesia, Kemenkes: Hoaks Itu

Pembuatan vaksin Covid-19 AstraZeneca

Vaksin Covid-19 AstraZeneca sebelumnya diberi nama AZD1222 ini ditemukan oleh Universitas Oxford dan perusahaan spinout-nya yaitu Vaccitech.

Vaksin ini menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus) yang menyebabkan infeksi pada simpanse.

Selain itu, vaksin ini juga mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Juga: Penggunaannya Sempat Ditangguhkan di Beberapa Negara Termasuk Indonesia, Kemenkes Sebut Distribusi Vaksin Covid-19 AstraZeneca Mulai Senin Pekan Depan

Setelah vaksinasi, diproduksilah protein permukaan spike yang akan mempersiapkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika kemudian menginfeksi tubuh.

Selain program yang dipimpin oleh Universitas Oxford, AstraZeneca pun sedang melakukan uji coba besar di AS dan juga global.

Secara total, Universitas Oxford dan AstraZeneca berharap dapat menyertakan hingga 60.000 peserta penelitian secara global.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca telah memperoleh izin pemasaran bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 50 negara di enam benua.

Baca Juga: Sempat Timbulkan Pro-Kontra, BPOM Tak Rekomendasikan Penggunaan AstraZeneca

Selain itu, dengan Emergency Use Listing atau Daftar Penggunaan Darurat baru-baru ini yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini dapat mempercepat jalur akses vaksin di hingga 142 negara melalui fasilitas COVAX.

Pihak AstraZeneca mengklaim bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca aman dan efektif dalam mencegah Covid-19.

Berdasarkan hasil uji klinis menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca 100 persen dapat melindungi dari penyakit yang parah, rawat inap dan kematian, lebih dari 22 hari setelah dosis pertama diberikan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AstraZeneca Bantah Vaksin Covid-19 Produksinya Mengandung Tripsin Babi"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya