Mundurnya Tim Badminton Merah Putih dari Turnamen All England 2021 Dikaitkan dengan Penundaan Penggunaan Vaksin AstraZeneca di Indonesia, Kemenkes: Hoaks Itu

Sabtu, 20 Maret 2021 | 08:45
dok. twitter & instagram/sinisukanthony

Panitia All England 2021 mengeluarkan tim bulu tangkis Indonesia.

GridHype.ID - Belum lama ini kabar mengejutkan datang dari tim badminton yang bertandang di turnamen All England 2021.

Dikabarkan bahwakontingen Indonesia dipaksa mundur dari perhelatan bergengsi itu.

Melansir dari tribunnews.com,Indonesia terpaksa menarik mundur semua pemain setelah menerima pemberitahuan untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari ke depan dari National Health Service (NHS) Test and Trace via surat elektronik alias email.

Pemberitahuan itu datang karena ditemukan satu penumpang positif Covid-19 di pesawat yang ditumpangi Jonatan Christie dkk dalam perjalanan ke Inggris.

Baca Juga: Istri Marcus Gideon Kesal Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, BWF Pastikan Tim Turki Mundur dari Turnamen

Sesuai regulasi pemerintah Inggris saat ini, setiap individu yang terinfeksi atau melakukan kontak erat dengan individu terinfeksi wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Dengan demikian, tim Indonesia tak bisa lagi melanjutkan perjuangan pada All England Open 2021, meskipun hasil PCR Test dan Swab Test mereka sebelumnya selalu dinyatakan negatif.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) pun secara resmi meminta maaf kepada tim Indonesia.

Baca Juga: Jonatan Christie Dipaksa Mundur dari Perhelatan Bergengsi All England 2021, KBRI London Perjuangkan Nasib Timnas Indonesia, Pastikan Tidak Ada Diskriminasi

BWF dalam penjelasannya juga sudah berupaya agar Indonesia tetap bisa ikut turnamen, namun mereka tunduk pada aturan dari National Health Service (NHS) pemerintah Inggris yang mengharuskan isolasi 10 hari bagi skuat Merah Putih.

Dipaksa mundurnya tim badminton Indonesia dari ajang All England 2021 ini pun dikait-kaitkan dengan penundaan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca oleh pemerintah.

Mengutip dari kompas.com, sejumlah netizen melaluiakun Twitter mengungkapkan pemikiran adanya keterkaitan antara kedua hal tersebut.

"Pikiran liar saya, case All England ini adalah impact dari vaksin AstraZeneca Inggris yang diragukan Indonesia," tulis akun @Dhipo_aS dikutip, Jumat (19/3/2021).

"Inggris marah karena Indonesia tidak menggunakan Vaksin buatan negaranya (AstraZeneca). Coba kalau kita datang ke All England dengan alasan sudah divaksin AstraZeneca pasti mereka akan menerima kita. Ini ada unsur politik dan ekonomi," tulis akun lainnya, @39pipipi.

Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Mendadak Dipaksa Mundur dari Turnamen All England 2021, Ini Kronologinya

"Andai semua pebulutangkis Indonesia divaksin AstraZeneca sebelum berusaha bertanding di All England eh..." tulis akun @fahmi_alfansi.

Menanggapi munculnya pemikiran-pemikiran demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tirmizi membantahnya.

"Hoaks itu," ujar Nadia dikutip dari laman Kompas TV, Jumat (19/3/2021).

Siti juga menjelaskan alasan mengapa Pemerintah Indonesia belum menggunakan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Kadarluwarsa Sinovac Dikabarkan Segera Habis, Pemerintah Bakal Gunakan Vaksin Covid-19 Ini untuk Tahap Selanjutnya

Ia memastikan bahwa penggunaan vaksin tersebut tidak jadi pun tidak benar adanya.

"Yang bilang vaksin (AztraZeneca) enggak jadi itu juga salah, karena masih dalam kajian BPOM," kata dia.

Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memperbolehkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.

Nadia mengatakan, pemerintah akan mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 AstraZeneca di seluruh wilayah Indonesia mulai Senin pekan depan.

"Selaku pelaksana program Vaksinasi Nasional kami akan mulai melakukan distribusi vaksin AstraZeneca paling lambat Senin depan," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (19/3/2021).

Baca Juga: Menkes Sebut Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Jadi Syarat Pelaku Perjalanan Picu Perdebatan, Satgas Covid-19: Masih Wacana

Nadia mengatakan, pihaknya saat ini menyiapkan pengemasan untuk pendistribusian sehingga program vaksinasi dalam segera dipercepat.

Ia mengatakan, Kemenkes akan bekerja sama sama dengan PT Bio Farma dan Unicef dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk memastikan seluruh masyarakat dapat menikmati hak menerima vaksinasi.

"Jadi kami mengimbau tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi," ujarnya.

Baca Juga: Sempat Timbulkan Pro-Kontra, BPOM Tak Rekomendasikan Penggunaan AstraZeneca

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, efikasi vaksin Covid-19 AstraZeneca sebesar 62,1 persen melebihi standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga vaksin tersebut dijamin aspek keamanannya.

"Termasuk kepada masyarakat yang memiliki usia diatas 60 tahun ke atas," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com