Banyak teori konspirasi telah menyebar tentang asal-usul virus, termasuk bahwa virus lolos dari laboratorium Wuhan. Namun bulan lalu, penyidik WHO menepis penjelasan itu.
Konsesus umum di antara para ilmuwan adalah bahwa virus corona beredar di kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara.
Dan konsensus umum itu lah yang kemudian ditemukan oleh investigator WHO, bahwa virus corona kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China selatan ke hewan di peternakan satwa liar. Baru kemudian menular ke manusia.
Namun WHO masih belum mengetahui hewan yang menjadi perantara virus antara kelelawar dan manusia.
Peternakan satwa liar sendiri merupakan bagian proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun, untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan.
"Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, rakun, dan tikus bambu, dan membiakkan mereka di penangkaran," kata Daszak.
Pakar dari China dan tim ilmuan WHO saat mengunjungi Rumah Sakit Wuhan Tongji, pusat wabah virus corona di Hubei, China, 23 Februari 2020.
Tetapi pada Februari 2020, China menutup peternakan itu, kemungkinan karena pemerintah China mengira bahwa itu adalah bagian dari jalur transmisi dari kelelawar ke manusia.
Pemerintah kemudian mengirimkan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh, atau membakar hewan supaya tak menyebarkan penyakit.
"Saya pikir Covid-19 pertama kali menyerang orang-orang di China Selatan. Dan tampaknya seperti itu," kata Daszak.
WHO diperkirakan akan segera merilis temuan tersebut dalam laporan beberapa minggu mendatang.