Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Setelah B.1.1.7 Terdeteksi di Indonesia, Kini Muncul Varian Baru Covid-19 yang Disebut Kebal Vaksin Bernama N439K

Helna Estalansa - Senin, 15 Maret 2021 | 14:30
Ilustrasi virus corona
Pixabay.com

Ilustrasi virus corona

Guru Besar UI ini melanjutkan, sifat N439K yang paling disorot adalah resistan terhadap antibodi alias kebal vaksin.

"Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita," kata Zubairi.

Baca Juga: 1,1 Juta Dosis Penawar Virus Corona dari Inggris Tiba di Tanah Air, Apa Bedanya Vaksin AstraZeneca dengan Buatan China Sinovac?

Ia menuturkan, Amerika Serikat merupakan negara yang mencoba mengantisipasi N439K ini.

Mereka mengeluarkan EUA untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19.

"Yang jadi soal, N439K ini tidak mempan diintervensi obat itu," terangnya.

Dijelaskan, N439K punya banyak cara mengubah domain imunodominan untuk menghindari kekebalan (tubuh manusia) sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang.

Baca Juga: Digadang-gadang Mampu Tangkal Varian Inggris B.1.1.7, Kini Bisakah Vaksin Sinovac Efektof Tangkal Varian Brasil?

Namun, yang jadi catatan epidemiolog, penyebaran N439K tidak secepat virus B.1.1.7 dan semoga ke depannya juga demikian.

"Pesan saya. Tetap jaga jarak, pakai masker dan hindari kerumunan, apalagi di dalam ruangan. Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai," pungkas Zubairi.

Melansir dari Nova.ID, dengan adanya mutasi virus corona, para peneliti mengimbau agar pemerintah dan masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari aktivitas di ruang tertutup ber-AC dalam durasi atau waktu yang lama karena ventilasi dalam ruangan tersebut sangat buruk.

Halaman Selanjutnya

Source :Tribunnews.com Nova.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x