GridHype.ID - Ibu mana yang tak hancur saat berpisah dengan anaknya.
Hal itu yang dirasakan oleh influencer asal Arab Saudi ini.
Ibu ini terancam kehilangan hak asuh anak, setelah tato dan warna rambut membuatnya dianggap tak layak jadi ibu.
Refa al-Yemi, yang mempunyai banyak pengikut di Snapchat dan TikTok, juga diculik karena dianggap membuat malu keluarganya.
Perempuan yang juga seorang pelatih kebugaran itu sering membagikan tips kesehatan dan kecantikan di media sosial.
Menurut pemberitaan media Arab Saudi, Refa dibawa secara paksa dari apartemennya di kawasan Jeddah oleh keluarganya.
Rumor kemudian berkembang bahwa dia menjadi korban "pembunuhan terhormat", hingga tagar #IsRefaKilled? menjadi tren di Twitter.
Namun Albawaba memberitakan, Refa dibawa ke Najran. Polisi berhasil menghentikan mobil pelaku dan menahan empat orang.
Dilansir The Sun Rabu (3/3/2021), otoritas Saudi menuturkan Refa berada dalam keadaan baik dan dilindungi dinas sosial.
Aktivis HAM seperti Lina Alhathloul, yang saudarinya Loujain baru saja dibebaskan dari penjara, khawatir terhadap Refa.
Dalam kicauannya di Twitter, Lina mengatakan Refa adalah perempuan yang mandiri. Karena itu suaminya tak suka dan menyiksanya.
"Dia ditemukan oleh polisi.
Daripada diselamatkan alih-alih dia dimasukkan penampungan sosial yang adalah penjara," kecamnya.
Polisi setempat tidak bisa mengonfirmasi apakah empat orang yang ditahan masih ada hubungan kekerabatan dengan Refa.
Influencer itu baru-baru ini kehilangan hak asuh anak, setelah suaminya menggunakan tato, warna rambut, hingga foto saat berolahraga.
Melalui bukti yang dikumpulkan, suami Refa memengaruhi hakim bahwa dia tidak bisa menjadi ibu yang baik.
Sebelumnya, aktivis perempuan Arab Saudi Loujain al-Hathloul - yang mengkampanyekan hak perempuan untuk mengemudi - dihukum penjara oleh mahkamah khusus yang menangani kasus-kasus terorisme.
Mahkamah menyebutkan Loujain mencoba membahayakan keamanan nasional dan melakukan agenda asing di kerajaan itu.
Kelompok-kelompok hak asasi internasional berulang kali menyerukan agar ia dibebaskan.
Aktivis perempuan ini ditahan tak lama sebelum perempuan Saudi diizinkan mengemudi pada 2018 - langkah yang ia perjuangkan bersama teman-temannya.
Para pejabat Saudi menekankan penahanannya tak ada kaitan dengan isu mengemudi.
Perempuan berusia 31 tahun ini telah menjadi simbol perjuangan hak perempuan di Arab Saudi. Telah mendekam hampir tiga tahun di penjara, Aktivis inilalu dibebaskan pada Rabu (10/2/2021).
(*)