Beberapa kota di Cina telah memperkenalkantes anal, di mana para ahli lokal mengklaim mereka dapat 'meningkatkan tingkat deteksi orang yang terinfeksi'.
Pada saat peluncurannya, media pemerintah melaporkan bahwa tes tersebut telah menjadi 'kontroversial di antara para ahli' dan bahwa tes tersebut jauh kurang efisien daripada tes pada saluran pernapasan bagian atas.
"Tes yang ada (tes oral) lebih disukai karena mereka yakin kebanyakan orang tertular virus secara oral," kata mereka.
Tes anal dilakukan dengan memasukkan kapas 3-5 cm (1,2-2,0 inci) ke dalam anus dan memutarnya dengan lembut.
(*)