GridHype.ID - Kabar perselingkuhan Nissa Sabyan danAyus Sabyan memang menghebohkan publik.
Ayus Sabyan dan Nissa Sabyan pun dikabarkan sudah menjalin hubungan gelap tersebut sejak dua tahun terakhir ini.
Karena terus jadi bahan pemberitaan, Ayus Sabyan pun akhirnya telah memberikan klarifikasinya.
Lewat video pendek berdurasi 1 menit, Ayus Sabyan mengaku khilaf dan meminta maaf kepada sang istri, Ririe Fairus dan keluarganya.
"Assalamualaikum, saya dengan penuh kesadaran dan ketulusan ingin memohon maaf kepada istri, keluarga, teman-teman Sabyan dan semua yang ngerasa tidak nyaman dengan kekhilafan yang saya lakukan.
"Mohon doanya semoga saya jadi lebih baik lagi ke depannya. Terima kasih, Walaikumsalam," kata Ayus Sabyan dalam video klarifikasinya.
Melihat hal tersebut, seorang pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra menyoroti sikap Ayus Sabyan yang terlihat tenang dan tidak tegang saat mengucapkan permohonan maaf.
Melalui tayangan Youtube di kanal Seleb Cam (22/2/2021), Kirdi Putra pun akhirnya membedah ekspresi Ayus Sabyan saat memberikan klarifikasinya.
"Kalau kita lihat, Ayus cukup tenang dan natural dalam proses meminta maaf tersebut," kata Kirdi Putra.
Menurut Kirdi Putra, ketenangan Ayus Sabyan saat menyampaikan permohonan maaf memiliki dua arti.
Yang pertama, permintaan maaf Ayus Sabyan disampaikan tanpa ada beban seperti tidak ada kejadian sebelumnya.
"Gak ada beban apa-apa, seperti gak ada pernah ada kejadian sebelumnya. Sehingga (permintaan maaf) itu cuma konten biasa yang dibawakan dengan tenang," terangnya.
Kemudian yang kedua, bisa jadi permintaan maaf Ayus Sabyan sudah dirancang sebelumnya.
Bahkan bisa juga sudah direkam berulang kali hingga akhirnya menampilkan versi yang terbaik.
"Bisa jadi sudah dirancang, direncanakan, bisa beberapa menit sebelumnya, bisa juga dibantu oleh temen-temennya atau orang yang profesional dan sudah tahu apa yang harus disampaikan.
Bisa jadi juga sudah direkam beberapa kali dan itu yang versi ditampilkan," terangnya lagi.
Kirdi Putra pun mengaku bahwa ia lebih condong yang kedua, yakni sudah direncanakan dan direkam berulang kali.
"Itu dari sisi ketenangan," kata Kirdi Putra.
Selanjutnya, Kirdi Putra membahas mengenai 3 standar yang harus dipenuhi saat meminta maaf.
Dalam video klarifikasi Ayus Sabyan, ia disebut Kardi hanya memenuhi 2 standar saja.
Kirdi menyebut standar pertama sudah dipenuhi Ayus Sabyan.
"Kaidah pertama harus menyebutkan dirinya yang meminta maaf. Buat saya kaidah pertama sudah terpenuhi," kata Kardi Putra.
Lalu, untuk standar kedua juga sudah dipenuhi.
"Kemudian yang kedua, kepada siapa dia minta maaf? Ayus sudah menyebutkan, pada istrinya, keluarga istri, dan temen-temen. Nah kaidah kedua juga terpenuhi," imbuhnya.
Selanjutnya, untuk standar ketiga tidak dipenuhi Ayus karena ia tak menyebut dengan jelas terkait kekhilafannya.
"Permintaan maaf Ayus kurang memenuhi yang nomor tiga, karena dia cuma bilang khilaf. Khilaf bisa macem-macem, bisa karena ketiduran, datang terlambat, gak bawa barang, dll.
Bisa juga khilaf karena saya meledakkan bom nuklir gitu loh misalnya, sayangnya Ayus tak menyebutkan khilafnya kenapa," jelas Kirdi Putra.
Kirdi kemudian menjelaskan alasan mengapa Ayus Sabyan tidak menjelaskan tentang khilafnya itu.
Ada dua faktor, yakni ego dan legal atau hukum.
"Satu kita bicara faktor tentang ego. Contohnya ego tidak terima dirinya salah lalu bisa juga karena masih nggak nyaman namanya bakal jelek nih.
Kedua karena aspek legal. Karena sebuah pengakuan yang disampaikan di depan publik efeknya bisa panjang," terangnya.
Karena klarifikasi Ayus Sabyan yang kurang jelas ini, membuat banyak publik bertanya-tanya 'Apakah benar meminta maaf atau hanya damage control saja'.
Pasalnya, orang Indonesia sering mereda apabila orang yang bersalah memberi klarifikasi dan meminta maaf.
"Kenapa damage control? Karena kita tau, netizen Indonesia ketika orang minta maaf maka tensinya akan turun," tutupnya.
(*)