Follow Us

Longsoran Gletser Himalaya Sebabkan Banjir di India, Benarkah karena Ledakan Perangkat Nuklir?

Dwi Purworahayu - Senin, 22 Februari 2021 | 20:45
Pegunungan Himalaya dari udara
Wikimedia Commons

Pegunungan Himalaya dari udara

Pada bulan Oktober 1965, sekelompok pendaki India dan Amerika membawa tujuh kapsul plutonium bersama dengan peralatan pengawasan dengan berat sekitar 57kg (125 pon) yang dimaksudkan untuk ditempatkan di atas Nanda Devi setinggi 7.816 meter (25.643 kaki), puncak tertinggi kedua India, dan dekat perbatasan timur laut India dengan Cina.

Badai salju memaksa para pendaki untuk meninggalkan pendakian jauh sebelum puncak.

Saat mereka berlari ke bawah, mereka meninggalkan perangkat berupa antena sepanjang enam kaki, dua perangkat komunikasi radio, paket daya, dan kapsul plutonium pada "platform".

Sebuah majalah melaporkan bahwa mereka ditinggalkan di "celah terlindung" di lereng gunung yang terlindung oleh angin.

Baca Juga: Banjir Lagi, Hujan Deras Sejak Jumat Malam Picu Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Berikut Ruas Jalan yang Tergenang

"Kami harus turun. Jika tidak, banyak pendaki yang akan terbunuh," kata Manmohan Singh Kohli, seorang pendaki terkenal yang bekerja untuk organisasi patroli perbatasan utama dan memimpin tim India.

Ketika pendaki kembali ke gunung pada musim semi berikutnya untuk mencari perangkat dan mengangkutnya kembali ke puncak, mereka telah menghilang.

Lebih dari setengah abad kemudian dan setelah sejumlah ekspedisi berburu ke Nanda Devi, tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan kapsul tersebut.

Baca Juga: Beda 180 Derajat dari Desa 'Pemborong Mobil' yang Viral, Warga Desa Ini Justru Hidup Terlunta-lunta Akibat 'Ulah' Lumpur Lapindo yang Kubur Seluruh Desanya

"Sampai hari ini, plutonium yang hilang kemungkinan besar terletak di gletser, mungkin hancur menjadi debu, merambat ke arah hulu Sungai Gangga," tulis Takeda.

Ini mungkin berlebihan, kata para ilmuwan.

Plutonium adalah bahan utama bom atom.

Source : BBC.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest