Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Longsoran Gletser Himalaya Sebabkan Banjir di India, Benarkah karena Ledakan Perangkat Nuklir?

Dwi Purworahayu - Senin, 22 Februari 2021 | 20:45
Pegunungan Himalaya dari udara
Wikimedia Commons

Pegunungan Himalaya dari udara

Tetapi baterai plutonium menggunakan isotop berbeda (varian unsur kimia) yang disebut plutonium-238, yang memiliki waktu paruh (jumlah waktu yang dibutuhkan untuk peluruhan setengah isotop radioaktif) selama 88 tahun.

Di sisi lain, perangkat nuklir yang hilang di Himalaya, tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada mereka.

"Ya, perangkat itu longsor dan terjebak di gletser dan Tuhan tahu efek apa yang akan terjadi," kata Jim McCarthy, salah satu pendaki Amerika, kepada Takeda.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Peristiwa Alam yang Berdampak pada Cuaca Ekstrem, Waspadai 6 Wilayah Berpeluang Alami Gelombang Tinggi

Pendaki mengatakan sebuah stasiun kecil di Raini secara teratur menguji air dan pasir dari sungai untuk mengetahui radioaktivitas, tetapi tidak jelas apakah mereka mendapat bukti kontaminasi.

Sampai plutonium [sumber aktivitas radio di paket daya] memburuk, yang mungkin memakan waktu berabad-abad, perangkat tersebut akan tetap menjadi ancaman radioaktif yang dapat bocor ke salju Himalaya dan menyusup ke sistem sungai India melalui hulu Sungai Gangga.

Kapten Kohliperasaannya menjadi bagian dari ekspedisi yang akhirnya meninggalkan perangkat nuklir di Himalaya.

"Tidak ada penyesalan atau kebahagiaan. Saya hanya mengikuti perintah," ujarnya.

(*)

Source : BBC.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x