Follow Us

Longsoran Gletser Himalaya Sebabkan Banjir di India, Benarkah karena Ledakan Perangkat Nuklir?

Dwi Purworahayu - Senin, 22 Februari 2021 | 20:45
Pegunungan Himalaya dari udara
Wikimedia Commons

Pegunungan Himalaya dari udara

GridHype.ID - Beberapa generasi penduduk desa di Himalaya India percaya bahwa perangkat nuklir terkubur di bawah salju dan bebatuan di pegunungan yang menjulang tinggi.

Ketika desa Raini dilanda banjir besar pada awal Februari, penduduk desa panik dan desas-desus bermunculan bahwa perangkat telah "meledak" serta memicu banjir.

Namun, melansir dari BBC.com, para ilmuwan yakin, pecahan gletser menjadi pemicu atas banjir di negara bagian Uttarakhand di Himalaya, yang menewaskan lebih dari 50 orang.

Namun penduduk desa Raini tidak begitu mempercayainya.

Baca Juga: Tak Pandang Bulu, Banjir Jakarta Sulap Kawasan Elite Kemang Berubah Bak Sungai Berwarna Cokelat Kumuh

"Kami pikir perangkat itu bisa berperan. Bagaimana gletser bisa lepas begitu saja di musim dingin? Kami pikir pemerintah harus menyelidiki dan menemukan perangkat itu," ujar Sangram Singh Rawat, kepala desa Raini.

Inti dari ketakutan mereka adalah kisah menarik tentang spionase ketinggian, yang melibatkan beberapa pendaki top dunia, bahan radioaktif untuk menjalankan sistem mata-mata elektronik, dan hantu.

Ini adalah cerita tentang bagaimana AS bekerja sama dengan India pada 1960-an untuk menempatkan perangkat pemantauan bertenaga nuklir di Himalaya untuk memata-matai uji coba nuklir dan penembakan rudal China.

Baca Juga: Jadi Korban 'Langganan' Banjir Jakarta, Rhoma Irama Ikut Mengungsi Saat Rumah Mewahnya Terendam Air Setinggi Lutut Orang Dewasa

China telah meledakkan perangkat nuklir pertamanya pada tahun 1964.

"Paranoia Perang Dingin mencapai puncaknya. Tidak ada rencana yang terlalu aneh, tidak ada investasi yang terlalu besar, dan tidak ada cara yang tidak dapat dibenarkan," kata Pete Takeda, editor kontributor di Majalah Rock and Ice AS, yang telah banyak menulis tentang subjek tersebut.

Source : BBC.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest