Follow Us

Mulai Diberlakukan Maret Nanti, Pajak untuk Mobil Baru 0 Persen Rupanya Sempat Ditolak Sri Mulyani

Ruhil Yumna - Sabtu, 13 Februari 2021 | 12:45
Bulan depan beli mobil baru tidak perlu bayar pajak pembelian barang mewah PPnBM, begini tanggapan HPM.
Ryan/GridOto.com

Bulan depan beli mobil baru tidak perlu bayar pajak pembelian barang mewah PPnBM, begini tanggapan HPM.

Di sisi lain, pihaknya juga akan mengevaluasi keseluruhan insentif yang telah diberikan ke berbagai sektor agar tetap menimbulkan keadilan.

"Setiap insentif yang kita berikan akan kita evaluasi lengkap, sehingga jangan sampai kita berikan insentif, di satu sisi berikan negatif ke kegiatan ekonomi yang lain," jelasnya.

Usulan Menperin Adapun insentif berupa penggratisan PPnBM sendiri diusulkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Mantan Menteri Sosial itu mengatakan, relaksasi tersebut bertujuan untuk mempercepat pemulihan di sektor industri otomotif.

Dia mengatakan, dengan relaksasi tersebut diharapkan pajak mobil baru sebesar 0 persen atau digratiskan.

"Untuk mendorong percepatan pemulihan, saya usul ke Kemenkeu agar ada relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar nol persen," ujar Agus dalam video conference, Kamis (10/9/2020).

Agus mengatakan insentif untuk industri otomotif melalui relaksasi pajak diperlukan lantaran industri tersebut memiliki banyak turunan.

Baca Juga: Bikin Tepok Jidat, Pasangan Sesama Jenis Ini Mantap Nikah Usai 30 Tahun Hidup Bersama, Alasannya Tak Masuk Akal

Dengan demikian, bila kinerja industri tersebut sedikit terdongkrak, harapannya daya beli masyarakat juga bisa meningkat.

"Sehingga kalau diberi perhatian daya beli masyarakat yang direlaksasi pajak bisa diterapkan, sehingga gilirannya bisa membantu pertumbuhan industri manufaktur di bidang otomotif tersebut," jelas Agus.

Dianggap Tak Beri Dampak Signifikan Namun demikian, insentif fiskal berupa pembebasan pajak tersebut tidak serta-merta bisa membantu meningkatkan penjualan mobil.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, saat ini masyarakat kelompok menengah ke bawah masih menahan konsumsinya.

Source : Kontan.co.id, Kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest