Baca Juga: Kisah Menyayat Hati Seorang Budak Seks ISIS yang Memakan Daging Anaknya Sendiri Tanpa Ia Tahu
Ia pensiun sebagai kepala situs barang antik pada tahun 2003.
Kendatipun begitu ia masih terus melakukan penelitian disana hingga kemudian tentara ISIS menyerang.
Mengikuti jejaknya, tiga dari putra dan menantunya juga merupakan seorang arkeolog.
Sama seperti Khaled, mereka melarikan diri ke ibu kota dengan membawa ratusan artefak berharga dari museum di kota modern terdekat untuk diselamatkan.
Di saat militan mulai menyerang, Asaad kala itu berkeras tak ingin meninggalkan rumah.
"Saya dari Palmyra," katanya, "dan saya akan tetap tinggal di sini bahkan jika mereka membunuh saya."
Asaad kemudian ditahan oleh ISIS dan diinterogasi soal lokasi artefak berharga disembunyikan.
Malang, Asaad yang teguh pada pendiriannya dipenggal oleh tentara kejam ISIS di lapangan terbuka di Tadmor pada bulan Agustus.
Aktivis menyebarkan foto yang konon menunjukkan tubuhnya diikat ke tiang, dengan plakat di sampingnya yang menuduhnya sebagai "direktur penyembahan berhala" Palmyra.