GridHype.ID - Tahun 2015 lalu, diketahui seorang arkeolog asal Suriah dibunuh oleh kelompok ISIS.
Dilansir dari Kompas.com, arkeolog terkenal itu meninggal lantaran ingin coba melindungi kota kuno Palmyra.
Enam tahun berselang, mayat dari arkeolog itu akhinya ditemukan oleh pihak berwenang.
Kabar meninggalnya arkeolog itu, diketahui usia militan ISIS secara terbuka memenggal kepala Khaled al Asaad, 82 tahun.
Kala itu ia menolak untuk memberitahu dimana lokasi artefak yang berharga.
Media pemerintah setempat melaporkan jika ada satu bagian di antara tiga tubuh yang ditemukan di Kahloul, timur Palmyra, kemungkinan adalah tubuh Khaled al Asaad.
Pembunuhan sadis seperti ini adalah serangkaian kekejaman yang dilakukan oleh militan ISIS selama dua periode berkuasa di salah satu Warisan Dunia Unesco.
Selama perjalanan kariernya sebagai arkeolog al-Asaal telah mengabdikan hidupnya selama lebih dari 50 tahun untuk Palmyra.
Palmyra sendiri terletak di timur laut Damaskus.
Sosoknya sangat dihormati di kalangannya.