GridHype.ID- Di masa pandemi covid-19 yang belum juga usai, perilaku konsumen menjadi berubah.
Banyak di antara mereka yang berbelanja melalui daring untuk mengurangi rantai penyebaran covid-19 dengan tidak berkerumun dan menjaga jarak di tempat ramai.
Bantuan pemerintah untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam bentuk bantuan tunai dirasa masihbelum cukup.
Ekonom Institute for Development of Communication and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, diperlukan pendampingan kepada UMKM agar melek pasar digital di masa pemulihan ekonomi.
Dia menilai, bantuan tunai atau bantuan produktif untuk pelaku usaha mikro belum cukup untuk menjawab tantangan perubahan perilaku konsumen di masa pandemi Covid-19.
“Kami mendukung penuh adanya bantuan tunai kepada usaha mikro, tetapi itu tidak cukup. Karena yang sekarang bisa menolong, mungkin sampai akhir 2021 adalah bagaimana UMKM bisa didampingi, teknisnya untuk bisa bersaing atau berkompetisi untuk berjualan di sosial media atau platform digital,” ujarnya dalam Diskusi Webinar Kebangkitan UMKM untuk Mendorong Perekonomian Nasional yang disiarkan secara virtual, Senin (18/1/2021).
Baca Juga: Kabar Gembira, Program Kartu Sembako Masuk Jadi Bantuan Pemerintah 2021, Begini Cara Mendapatkannya
Menurutnya, bila dalam proses pendampingan tersebut kapasitas Kementerian Koperasi dan UKM terbatas, sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangatlah diperlukan.
Apalagi perbankan tidak sekadar menyalurkan pinjaman atau Kredit Usaha Rakyat (KUR), tetapi juga menggerakkan sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk pendampingan UMKM.
Oleh sebab itu, dia bilang, BUMN juga perlu lebih berperan sebagai agregator, menyerap produk UMKM untuk dipasarkan di pasar global.
Selain itu, Bhima juga mengatakan, perbaikan akses internet juga perlu dilakukan khususnya di daerah tertinggal.