Siapapun yang ketahui mengimpor materi terlarang dari Korea Selatan maka akan terancam hukuman seumur hidup.
Dan untuk mereka yang mengimpor konten dalam jumlah besar dari Amerika Serikat atau Jepang bisa dihukum mati.
Hal ini membuat media lokal hanya bisa berfokus pada konten pemerintahan pemimpinnya saja.
Salah seorang pembelot Korea utara, Tae Yong-ho yang terpilih menjadi anggota parlemen Korea Selatan mengatakan jika akses informasi yang terbatas namun berkembang, termasuk lewat perbatasan dengan China mempercepat perubahan kecil yang hanya mengizinkan media fokus kepada pemimpinnya.
"Pada siang hari, masyarakat meneriakkan 'Hidup Kim Jong Un', tapi pada malam hari mereka semua menonton drama dan film Korea Selatan" ungkap Tae dalam wawancara konferensi Reuters Nest, Senin 11 Januari 2021 lalu.
Namun, pada saat yang bersamaan Kim Jong Un berjanji untuk memperluas jaringan nirkabel dan meningkatkan siaran agar bisa melayani pemirsa lebih baik lagi. (*)