Lucia mengatakan, hingga saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi (kemampuan secara penelitian) vaksin Sinovac, baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara-negara tempat dilakukannya uji klinis.
Lucia menyebut, informasi soal hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat.
Sebab, selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac yakni Brasil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina.
Bahkan, menurut Lucia, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di negara mereka.
"Sehingga pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya," ucap Lucia.
Oleh karena itu, BPOM bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO.
Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul WHO Nilai Sinovac Jadi Vaksin Paling Lemah, Jubir Vaksinasi Covid-19 Buka Suara
(*)