Meskipun sumber daya minyak Dubai telah mengering, minyak masih bukan bahan berharga mahal di negara ini.
Karena seluruh Uni Emirat Arab masih merupakan cadangan minyak terbesar ketiga di dunia.
Dengan dukungan dan komplementeritas dari Big Brother-nya Abu Dhabi dan emirat lainnya, penduduk asli Dubai memiliki kepercayaan diri untuk terus tumbuh.
Meskipun industri minyak tidak lagi menjadi pilar industri, tetapi bergantung pada perkembangan industri transit penerbangan dan perkembangan pesat industri pariwisata, industri jasa dan perdagangan.
Dubai masih menjadi salah satu kota utama di Timur Tengah dan bahkan di Asia.
Meski penduduk Dubai relatif kaya-raya dengan segala kemewahan yang dimilikinya, seperti mobil sport dan sejumlah emas serta benda-benda berharga lainnya.
Mobil sport dan emas bukanlah segala-galanya di Dubai, yang kurang dari negeri ini adalah pasokan air tawar yang bersih dan alami adalah bedan yang mewah.
Bahkan, sangat berbeda sekali bukan dengan Indonesia, di mana air bersih adalah salah satu hal yang tidak begitu berharga apalagi mewah.