Dusun Pucu'an dihuni oleh 153 penduduk atau 47 kepala keluarga (KK). Mayoritas penduduk, mata pencahariannya sebagai nelayan ikan dan pekerja tambak.
Dari Pucu'an, Pj Bupati bersama rombongan kembali naik perahu menuju SDN Sawohan II yang menjadi satu dengan SMPN Satu Atap Buduran. Di sana, kondisinya tak jauh beda dengan sekolah sebelumnya.
Bangunan memang sudah tembok, tapi dindingnya sudah rusak di sana-sini. Bahkan ada satu kelas yang disekat jadi dua. Sekolah ini masuk wilayah Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
SDN Sawohan II memiliki 36 siswa, kelas 1 ada 6, kelas 2 ada 7 siswa, kelas 3 ada 8 anak, kelas 4 ada 6 siswa, kelas 5 ada 6 siswa, dan kelas 6 ada 4 anak.
Baca Juga: Mulai Bingung Bimbing Anak Belajar di Rumah Selama Pandemi? Tips Ini Bisa Jadi Solusinya
"Sedangkan SMP-nya, kelas 7 ada 9 siswa, kelas 8 sebanyak6 siswa, dan kelas 9 punya 9 orang siswa. Totalnya 24 orang siswa," kata Muhammad Mujib, Kepala Sekolah SMPN Satu Atap Buduran.
Di sana, selama pandemi juga tetap masuk. Dua kali dalam seminggu, siswa belajar tatap muka di sekolah. Kendalanya sama, karena tidak ada akses internet di kampung tersebut.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Tak Ada Internet, 3 Sekolah di Sidoarjo Tetap Masuk Selama Pandemi Covid-19
(*)