Follow Us

Mahasiswa dari Seluruh Indonesia Bakal Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Mahfud MD: Kepada Aparat Jangan Membawa Peluru Tajam

Helna Estalansa, None - Selasa, 20 Oktober 2020 | 09:50
Ada demo tolak UU Cipta Kerja
Tribunnews.com

Ada demo tolak UU Cipta Kerja

GridHype.ID - Usai disahkannya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, muncul respon keras dari berbagai pihak.

Berbagai penolakan dilakukan demi menentang UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, salah satunya unjuk rasa.

Hari ini, sekitar 5000 mahasiswa diperkirakan kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi penolakan.

Baca Juga: Dianggap Rugikan Pekerja, Hotman Paris Justru Ungkap UU Cipta Kerja Menguntungkan Kaum Buruh: Ini Merupakan Suatu Langkah yang Sangat Bagus

Ya, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, hari ini, Selasa (20/10/2020).

Terkait aksi unjuk rasa itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan seluruh aparat yang melakukan pengamanan di berbagai tempat tidak membawa peluru tajam.

Pasalnya, menurut Mahduf MD, saat ini polisi menduga adanya penyusup yang akan mencari korban untuk dijadikan martir dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Rusuh, Susilo Bambang Yudhoyono Malah Dituding sebagai Dalangnya, SBY: Saya Tidak Yakin Kalau BIN Menganggap Saya Ini sebagai Musuh Negara

Sehingga apabila jatuh korban maka pemerintah bisa dikambinghitamkan pihak-pihak tertentu.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam video yang diterima dari Tim Humas Kemenko Polhukam pada Senin (19/10/2020), dilansir dari Tribunnews.

"Kepada aparat kepolisian dan semua perangkat keamanan dan ketertiban diharapkan untuk memperlakukan semua pengunjuk rasa dengan humanis, jangan membawa peluru tajam," kata Mahfud.

Source : Wartakotalive

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest