Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Beredar Kabar Jika Makanan dengan pH Tingga Bisa Lenyapkan Virus Corona, Cek Kebenarannya Berikut ini

None - Sabtu, 03 Oktober 2020 | 09:30
Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Ahli Wanti-Wanti Kehidupan Tidak Bisa Langsung Kembali Normal Meski Sudah Vaksinasi Covid-19
iStock

Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Ahli Wanti-Wanti Kehidupan Tidak Bisa Langsung Kembali Normal Meski Sudah Vaksinasi Covid-19

Sebab, menurut Tan, asam lambung justru memproteksi, mematikan mikroorganisme yang merugikan, dan memecah protein dari makanan.

Tan menjelaskan, asam basa tubuh manusia bukan ditentukan dari apa yang dimakan.

Namun, ditentukan oleh mekanisme buffer senyawa dalam darah, sistem pernafasan, dan sistem filtrasi ginjal yang melepaskan ion hidrogen serta menghasilkan bikarbonat untuk menghasilkan pH plasma yang normal.

"Hingga hari ini studi yang valid untuk mencegah Covid-19 adalah anjuran memakai masker dengan benar, menjaga jarak fisik 1,5-2 meter, dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir," ujar Tan.

Profesor penyakit menular dan vaksinasi di University of California, Berkeley School of Public Health, Sarah Stanley, mengatakan virus itu sendiri tidak memiliki pH.

Menurutnya, pH adalah sesuatu yang berlaku untuk larutan berbasis air, sedangkan virus tidak. "Makan makanan yang sehat dan seimbang mendukung kekebalan dan dapat membantu melawan infeksi.

Baca Juga: Kinerja Terawan Dipertanyakan, Menteri Kesehatan di 11 Negara ini Justru Pilih Mundur dari Jabatan Selama Pandemi Corona

Namun, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung alkali secara spesifik bermanfaat," kata Stanley, dikutip AP.

Berikutnya, klaim soal cara mengetahui seseorang terinfeksi virus corona.

Cara mengetahuinya, menurut akun Facebook di atas, lewat sejumlah gejala, yakni tenggorokan gatal, batuk kering, suhu tinggi di atas 37,3 derajat celcius, sesak napas, kehilangan bau, dan diare.

Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, yang disebutkan pada informasi yang beredar itu merupakan gejala-gejala yang tidak bisa memastikan seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.

"Artinya (gejala-gejala itu) tidak khas untuk Covid-19. Untuk itu menjadi kehati-hatian," katanya dikutip Kompas.com.

Source :Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x