Gridhype.id-Belakangan ini aksi menghadirkan bangku kosong yang dilakukan Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Aksinya ini dilakukan lantara Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang tak kunjung hadir meski tim Mata Najwa sudah mengundangnya hampir setiap pekan.
Sejumlah tanda pagar terkait mantan Kepala RSPAD Gatot Subrot itu seperti "Terawan", "Mbak Nana", dan "MataNajwaMenantiTerawan" berseliweran di jagat maya.
Dia menjadi perbincangan karena dinilai jarang sekali tampil ke publik, di saat pandemi Covid-19 angkanya terus bertambah.
Padahal penjelasan Terawan terkait kondisi pandemi di Indonesia diperlukan sebagai wujud pertanggungjawaban.
Salah satu pertanyaan Najwa adalah apakah menkes siap mundur seperti menteri- menteri kesehatan di negara lain.
"Publik di antaranya lewat petisi meminta kebesaran hati anda untuk mundur saja, siap mundur pak?" tanya Najwa.
Sejak awal pandemi, sejumlah menkes di sejumlah negara mengundurkan diri.
Ada yang merasa tidak mampu mengatasi lonjakan kasus corona, terjebak dugaan korupsi, sakit atau terinfeksi corona, dan sebagainya.
Berikut ini daftar menteri kesehatan yang mundur selama pandemi:
1. Ceko
Menkes yang mengundurkan diri baru-baru ini berasal dari Ceko. Dilansir Politico via Kompas.com,Rabu (30/9/2020) Menteri Kesehatan Ceko Adam Vojtech mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin.
Vojtech mengundurkan diri karena jumlah kasus melonjak. Seminggu terakhir ini, infeksi harian rata-rata sering melampaui 2.000, yang lebih dari enam kali lipat angka rata-rata yang dilaporkan pada bulan Maret.
Dia digantikan oleh mantan asistennya, ahli epidemiologi Roman Prymula, yang merupakan arsitek upaya awal negara itu untuk mengatasi pandemi.
2. Polandia
Menteri Kesehatan Polandia Lukasz Szumowski mengatakan pada Selasa, 18 Agustus 2020, bahwa dia mengundurkan diri dari jabatannya.
Dilansir Reuters, Selasa (18/8/2020), itu merupakan pengunduran diri kedua di kementerian dalam waktu dua hari saja.
Mereka menghadapi kritik karena makin meningkatnya kasus corona di Polandia.
Pendekatan Szumowski pada tahap awal pandemi menjadikannya politisi paling tepercaya di Polandia pada bulan April, tetapi citranya telah dirusak oleh skandal pembelian ventilator dan masker.
Meski begitu Szumowski membantah melakukan kesalahan itu.
Szumowski awalnya berencana mengundurkan diri awal tahun ini tapi bertahan untuk menghadapi krisis ini dan akhirnya memutuskan berhenti pada Agustus.
Saat mundur, negara berpenduduk 38 juta itu telah melaporkan total 57.876 kasus virus corona dan 1.896 kematian. Szumowski kemudian digantikan oleh Adam Niedzielski.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Membedakan Gejala Covid-19 dengan Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Lagi
3. Pakistan
Menteri kesehatan de facto Pakistan Zafar Mirza mengundurkan diri pada Rabu (29/7/2020) di tengah pandemi.
Dilansir Reuters, Kamis (30/7/2020), dia mundur dengan alasan kritik terhadap penasihat pemerintahnya yang memiliki kewarganegaraan ganda.
Mirza termasuk di antara beberapa asisten khusus perdana menteri, atau SAPM, yang menghadapi kritik dari partai-partai oposisi karena menjadi anggota parlemen berkebangsaan ganda atau tidak terpilih.
“Karena diskusi negatif yang sedang berlangsung tentang peran SAPM dan kritik pada pemerintah, saya memilih mundur,” katanya dalam pernyataan yang diposting di Twitter.
"Saya puas karena saya pergi pada saat Covid-19 menurun di Pakistan," kata dia.
Saat Mirza mundur, kasus Covid-19 di Pakistan sedang menunjukkan tren penurunan kasus. Tapi menurut para kritikus hal itu terjadi karena pengujian yang rendah, membawa infeksi harian serendah 1.000 dari lebih dari 5.000.
Negara ini telah mengonfirmasi 276.288 infeksi virus corona dan 5.892 kematian saat itu.
4. Kazakhstan
Dilansir Reuters, Kamis (25/6/2020), Menteri Kesehatan Kazakhstan Yelzhan Birtanov mengundurkan diri pada hari Kamis.
Dia mundur dengan mengatakan komplikasi Covid-19 mencegahnya untuk memimpin upaya melawan wabah virus corona karena lonjakannya pada gelombang kedua. Birtanov memegang posisi tersebut sejak awal 2017.
Dia tertular virus corona pada pertengahan Juni. Dia menulis di media sosial bahwa ia telah mengidap pneumonia yang memerlukan perawatan tambahan.
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di bekas republik Soviet itu hampir tiga kali lipat bulan Juni, menjadi 32.000, dengan 136 kematian saat Birtanov mundur.
5. Belanda
Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins mengundurkan diri dari posisinya pada Kamis, 19 Maret.
Dilansir Reuters, Kamis (19/3/2020), dia mengundurkan diri sehari setelah pingsan karena kelelahan selama debat parlemen tentang epidemi.
Bruins jatuh ke lantai di parlemen pada Rabu saat mengajukan pertanyaan. Dia mengatakan dia pingsan setelah berminggu-minggu bekerja keras.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan Bruins berhenti karena tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk pulih.
"Sifat dari krisis sedemikian rupa sehingga menuntut seorang menteri yang siap untuk bekerja secepat mungkin," kata Rutte dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Lalu Bruins digantikan oleh Wakil Perdana Menteri Hugo de Jonge.
Dilansir Worldometers, jumlah kasus Covid-19 di Belanda saat itu 2.460 kasus dengan 76 kematian akibat Covid-19.
6. Rumania
Diberitakan Reuters, Kamis (26/3/2020), Menteri Kesehatan Rumania Victor Costache telah mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya Nelu Tataru.
“Kami ingin melindungi rumah sakit kami dan segera membeli lebih banyak peralatan.Ini adalah prioritas utama kami,” kata Perdana Menteri Ludovic Orban.
Pada saat itu negara anggota Uni Eropa yang telah mencatat 906 infeksi virus corona dan 13 kematian, menyatakan keadaan darurat pada 16 Maret.
Selain itu rumah sakit di seluruh negeri mengeluhkan kurangnya alat pelindung bagi personel.
Dikutip Bloomberg, menteri kesehatan Rumania mengundurkan diri ketika negara itu berjuang untuk menahan penyebaran virus corona dengan ratusan dokter dan perawat dinyatakan positif di tengah kurangnya peralatan.
Negara ini menyaksikan peningkatan percepatan kasus Covid-19 setelah ribuan warga kembali dari luar negeri, terutama dari Italia dan Spanyol, dalam beberapa pekan terakhir. Rumania saat itu melaporkan 906 kasus virus korona yang dikonfirmasi dan 17 kematian.
Sebanyak 100.000 orang lainnya berada di tempat karantina atau isolasi di rumah, tetapi kurang dari seperempat dari mereka yang telah diuji.
7. Selandia Baru
Dilansir AP News, (2/7/2020) Menteri kesehatan Selandia Baru David Clark mengundurkan diri pada Kamis, 2 Juli, setelah serangkaian kesalahan pribadi selama pandemi virus corona.
Clark sebelumnya menggambarkan dirinya sebagai "idiot" karena melanggar tindakan penguncian negara.
Pada April dia dicabut dari beberapa tanggungjawabnya setelah menentang tindakan penguncian ketat di negara itu.
Dia berkendara sejauh 19 kilometer ke pantai untuk berjalan-jalan bersama keluarganya, karena pemerintah meminta orang-orang untuk membuat pengorbanan bersejarah dengan tinggal di rumah (stay at home).
Dia juga melakukan kesalahan karena mengizinkan beberapa pelancong yang kembali meninggalkan karantina tanpa diuji.
“Tetapi menjadi semakin jelas bagi saya bahwa kelanjutan saya dalam peran tersebut mengganggu tanggapan pemerintah secara keseluruhan terhadap Covid-19,” katanya.
Clark mengatakan dia bermaksud untuk tetap di parlemen sebagai anggota parlemen berpangkat lebih rendah.
Respons kesehatan Selandia Baru dipuji di seluruh dunia setelah negara tersebut berhasil memberantas penularan virus.
Tapi Clark sendiri telah banyak diejek. Dikutip BBC, Kamis (2/7/2020) dia digantikan oleh Menteri Pendidikan Chris Hipkins hingga bulan September saat pemilihan Kementerian Kesehatan.
8. Ekuador
Kasus virus corona di Ekuador meningkat lebih dari 400 dalam waktu kurang dari seminggu menyebabkan menteri kesehatannya berhenti.
Diberitakan Reuters, Minggu (22/3/2020) Menteri Kesehatan Ekuador Catalina Andramuno mengundurkan diri pada Sabtu, 21 Maret.
Hal itu hanya beberapa jam setelah para pejabat mengumumkan jumlah kasus virus korona baru yang dikonfirmasi telah melonjak hingga lebih dari 500 di negara itu.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat pada hari Senin, melarang pelancong memasuki dan memberlakukan jam malam malam bersama dengan tindakan lain untuk membatasi pergerakan internal dalam upaya menghentikan penyebaran virus.
Saat menkes Ekuador mundur, jumlah kasusnya baru 532 kasus dengan 7 kematian. Dia digantikan oleh Juan Carlos Zevallos, seorang dokter yang telah bekerja di beberapa universitas.
9. Kirgistan
Dilansir Xinhuanet, (15/6/2020), Perdana Menteri Kyrgyzstan Mukhammedkalyi Abylgaziev telah mengundurkan diri menyusul tuduhan korupsi pada 15 Juni.
Sebelum pengunduran dirinya, Abylgaziev telah mengambil cuti jangka pendek untuk menghindari gangguan dalam penyelidikan korupsi atas sumber daya frekuensi radio.
Abylgaziev mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan yang dibuat parlemen terhadapnya tidak memiliki dasar.
Saat itu total kasus corona di Kirgistan adalah 4.338 dengan 100 kematian.
10. Brasil
Hingga kini Brasil masih menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia.
Selama pandemi, 2 orang yang mengisi kursi menteri kesehatan Belanda mengundurkan diri.
Dikutip CNBC, 15 Mei 2020, keduanya adalah Nelson Teich dan Luiz Mandetta.
Alasan Teich dan Mandetta mundur dari posisi tinggi di pemerintahan itu sama, yaitu karena tidak sependapat dengan kebijakan yang diambil sang presiden, Jair Bolsonaro.
Pertama yang mengundurkan diri adalah Mandetta. Ia mundur karena tidak setuju keputusan Bolsonaro yang memperluas penggunaan hidroklorokuin juga pendapat sang presiden yang tidak mau menerapkan karantina dan berbagai upaya lain untuk menekan penyebaran wabah.
Setelah ia mundur, maka posisinya digantikan oleh Nelson Teich.
Namun kurang dari sebulan menjabat, Teich mengikuti jejak seniornya untuk mundur. Bolsonaro tidak mengindahkan saran yang diberikan Teich untuk tidak menggunakan hidroklorokuin secara luas.
Teich juga tidak satu jalan dengan presiden yang kembali membuka perekonomian negara di saat Brasil masih menjadi hotspot Covid-19 di dunia.
Bolsonaro mengizinkan pusat kebugaran, salon kecantikan dan potong rambut untuk beroperasi.
Setelah itu menteri kesehatan Brasil digantikan oleh Eduardo Pazuello hingga sekarang. Namun latar belakangnya bukan dari bidang kesehatan.
Dilansir CNN, 18 Agustus, kementerian kesehatan terus dijalankan untuk sementara oleh seorang jenderal militer tanpa pengalaman medis. Dia mulai bekerja pada 16 Mei.
Sebelum menjalankan kementerian kesehatan, Pazuello terkenal karena mengoordinasikan pasukan Angkatan Darat dalam Olimpiade di Rio de Janeiro, pada 2016.
Selain itu dia memimpin "Operasi Migrasi Venezuela" di Negara Bagian Roraima, yang dirancang untuk menangani para migran yang melarikan diri dari keruntuhan ekonomi di Venezuela pada 2018.
Tapi Bolsonaro sepertinya tidak khawatir dengan kurangnya pengalaman Pazuello.
11. Chili
Kenaikan tajam kasus virus corona di Chili telah menjerumuskan pemerintah ke dalam krisis dan memicu kritik keras terhadap pengelolaan pandemi.
Dilansir The Guardian, Minggu (14/6/2020), perpecahan antara pemerintah dan sektor komunitas medis menyebabkan pengunduran diri menteri kesehatan, Jaime Manalich.
Dia mengundurkan diri pada Sabtu (13/6/2020), tak lama setelah 234 kematian dalam 24 jam telah dikonfirmasi.
Chili adalah salah satu negara dengan jumlah kasus harian tertinggi relatif terhadap ukuran populasi.
Saat menkes mengundurkan diri, kasus di Chili 195.867 kasus, menurut Worldometers.
“Saya ingin menyerukan dialog dan kerja sama antara pusat penelitian, persatuan medis dan komunitas ilmiah,” kata penerus Manalich, Dr Enrique Paris, mantan kepala serikat medis Chili. Lanjutnya, saat itu menurutnya adalah era baru dimana mereka harus mendengar pendapat yang berbeda. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "11 Negara yang Menteri Kesehatannya Mundur Selama Pandemi Corona"