GridHype.ID - Sampai saat ini pandemi global virus corona masih melanda di Indonesia.
Angka kasus pasien virus corona pun semakin hari semakin meningkat jumlahnya.
Sejakartikelini ditulis, data pasien Covid-19 di Indonesia per tanggal (15/9/2020) sudah mencapai 225.030 kasus yang terkonfirmasi.
Baca Juga: Dikira Sudah Aman, Pakai Masker Scuba Nyatanya Berisiko Tinggi Tertular Corona, Ini Alasannya
Setidaknya dalam sehari, terjadi penambahan kasus 3000 atau lebih.
Lonjakan kasus pasien Covid-19 ini pun membuat masyarakat menjadi khawatir.
Belum lagi, mereka yang terkena Covid-19 tapi tidak tahu harus bagaimana.
Untuk itu, berikut ini ada hal yang wajib kamu ketahui.
Dikutip dari Kompas (15/9/2020), Chief Executive Officer (CEO) Primaya Hospital Group, dr Ferdy D Tiwow SH MS mengatakan, masyarakat harus selalu waspada terhadap berbagai gejala yang terjadi atau dialami tubuhnya.
"Jangan sepelekan gejala batuk, demam, flu, atau nyeri-nyeri yang terjadi di tubuh Anda.
Gejala tersebut bisa menjadi indikasi awal potensi terpapar Covid-19," kata Ferdy dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Selasa (15/9/2020).
Hal yang harus dilakukan jika memiliki keluhan
Jika kamu memiliki keluhan atau gejalaterindikasiCovid-19, sebaiknya kamu melakukan isolasi mandiri di rumah.
Lakukan konsultasi secara daring (online) atau bisa juga melalui telemedicine.
Pahami dan ikuti saran yang diberikan oleh dokter saat berkonsultasi kesehatan.
Jika dokter menyarankan untuk skrining (screening) Covid-19 maka segera kunjungi rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
Skrining Covid-19 ini umumnya meliputi pemeriksaan darah lengkap, rapid test, dan CT Scan.
Apabila hasilnya mengindikasi adanya potensi Covid-19, maka kamu akan diarahkan untuk tes swab.
"Namun, para pasien dapat langsung melakukan pemeriksaan Swab test tanpa harus melakukan screening Covid-19 terlebih dahulu," ujarnya.
Hal yang harus dilakukan positif terinfeksi Covid-19
Jika pasien bergejala dengan hasil skrining atau hasil tes swab positif Covid-19, biasanya kamu akan dirawat di ruang isolasi Covid-19.
Jika pasien tidak bergejala tapi positif Covid-19, dokter akan mempertimbangkan apakah kamu dapat isolasi mandiri di rumah atau harus dirawat di rs.
"Apabila, positif Covid-19, tidak bergejala dan diperbolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah, para pasien masih diharuskan untuk melakukan konsultasi kesehatan secara online dan rutin dengan dokter yang menanganinya," kata Ferdy.
Sementara itu, dalam penanganan pasien Covid-19, Primaya Hospital melibatkan semua Dokter Spesialis Paru, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, serta Dokter Umum untuk membantu perawatan pasien.
Serta, mengalokasikan sekitar 20-30 persen bed rawat inap di semua cabang rumah sakitnya untuk dijadikan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dalam upaya mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 kepada pasien non-Covid-19 di wilayah gedung rumah sakit mereka.
(*)