Jangan Panik Jadi Kunci Utama Sembuh, Begini Kisah Mantan Pasien Covid-19 yang Berhasil Lawan Virus Corona

Senin, 14 September 2020 | 12:30
Freepik

75% pasien covid-19 yang meninggal dunia adalah ODD.

GridHype.ID - Angka infeksi virus corona masih saja mengalami peningkatan.

Meski demikian, jumlah pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Salahseorang pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19 pun menceritakan pengalamannya berjuang melawan virus corona.

Melansir CNN, salah seorang perempuan asal Seattle, Amerika Serikat yang berhasil sembuh dari virus corona menceritakan pengalamannya berjuang melawan virus tersebut.

Baca Juga: Tak Cukup Hanya dengan Jaga Jarak 2 Meter, Kamu Juga Harus Waspada pada Makanan dan Minuman yang Bisa Turunkan Imunitas Ini Loh

Elizabeth Schneider, 37, memiliki satu kunci utama untuk bisa sembuh dari penyakit Covid-19, "Jangan panik," kata dia.

Pada 25 Februari 2020, dia mulai merasakan gejala virus corona.

Hal itu terjadi tiga hari setelah dia mendatangi pesta pada 22 Februari 2020.

Beberapa orang yang datang di pesta tersebut juga mengalami gejala yang sama.

Baca Juga: Dilayani 16 ART, Begini Jadinya Kalau Nia Ramadhani Terjun Langsung Urus Anak saat Ditinggal Pengasuhnya

Saat dia bekerja, dia mulai merasa tidak enak badan.

"Merasa lelah, badan sakit, sakit kepala, sedikit demam," kata dia. Kemudian Elizabeth memutuskan untuk pulang.

Dia sempat tidur siang sebentar dan bangun dengan demam yang suhunya terus meningkat menjadi 39,4 derajat celcius.

Elizabeth berpikir, dia menderita flu parah.

Baca Juga: Kena Teror, Begini Balasan Menohok Baim Wong pada Wanita Misterius yang Menghubunginya

Tidak terpikir olehnya bahwa itu bisa menjadi virus corona karena gejalanya tidak cocok.

Dia tidak batuk, tidak sesak napas, tidak ada gejala gangguan pernapasan sama sekali.

Beberapa hari kemudian, dia mengetahui bahwa sekitar selusin teman yang pernah ke pesta yang sama juga jatuh sakit.

"Pada hari yang sama, kira-kira pada waktu yang sama di malam hari, dengan gejala yang sangat mirip," kata dia.

Baca Juga: 5 Pejabat Korea Utara Dieksekusi Mati Usai Kritik Kebijakan Kim Jong-Un

Meski begitu, Elizabeth dan teman-temannya belum dites terhadap virus corona.

Dokter mengira mereka terkena flu, tetapi hasil tesnya negatif.

"Pada titik ini, kami semua menjadi sedikit frustrasi karena mereka tidak diizinkan untuk diuji untuk virus corona, atau dokter bahkan tidak menyarankan untuk diuji itu," kata Elizabeth.

Baca Juga: Nagita Slavina Blak-blakang Ngaku Tak Pandai Dalam Urusan Ranjang, Raffi Ahmad Bongkar Siapa yang Sering Minta Jatah

Tes virus corona secara mandiri

Kemudian, salah satu temannya bercerita tentang studi flu di Seattle.

Peserta bisa mendaftar secara online dan mengirimkan alat uji tes yang dikirim kembali untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari kemudian.

Hal itu merupakan bagian dari penelitian.

Baru-baru ini, kelompok itu juga mulai menguji virus corona.

Baca Juga: Pose Bareng Nicholas Saputra, Unggahan Titi Kamal Bikin Salah Fokus, Netizen: Burem Juga Ganteng Heran

"Dan begitulah akhirnya saya tahu," kata Elizabeth.

Pulih dengan istirahat di rumah dan minum obat

Dia pun pulih setelah tinggal di rumah, beristirahat dan minum obat yang dijual bebas.

"Saya pikir langkah besar yang ingin saya katakan kepada semua orang adalah, tolong jangan panik," kata Elizabeth.

"Jika kamu sehat, jika kamu lebih muda, jika kamu merawat dirimu dengan baik ketika kamu sakit, akan pulih, aku percaya. Dan aku bukti hidup untuk itu," kata Elizabeth.

Baca Juga: Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia, Lantas Bagaimana Peluang Pengusaha?

Bagaimana pun, memiliki usia dan kesehatan yang baik merupakan kunci menang melawan Covid-19.

Sementara, bagi orang tua atau orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung atau diabetes, Covid-19 dapat dan telah mematikan, kata pejabat kesehatan.

"Realitas yang suram adalah bahwa, untuk orang tua, Covid-19 hampir merupakan mesin pembunuh yang sempurna," kata Presiden Asosiasi Kesehatan Amerika Mark Parkinson kepada CNN minggu ini.

Beberapa negara membatasi kunjungan ke panti jompo dalam upaya untuk membendung penyebaran penyakit ke populasi yang rentan.

Baca Juga: Tampil Hanya Pakai Daster Tanpa Pulasan Make Up, Penampilan Yuni Shara Jelang PSBB Jakarta Banjir Pujian Netizen

Rumah jompo di negara bagian Washington, misalnya, telah diinstruksikan untuk membatasi pengunjung ketika kasus virus corona menyebar di 11 fasilitas di negara bagian tersebut.

Wilayah Seattle adalah pusat penyebaran virus corona di AS.

Sejak Covid-19 pertama kali muncul pada Januari 2020, dari 1.635 kasus yang dilaporkan di negara itu, 457 di antaranya berada di Negara Bagian Washington, termasuk 41 kematian.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Mantan Pasien Covid-19 Bocorkan Rahasia agar Bisa Sembuh dari Virus Corona, Sebut Kuncinya hanya Satu, Apa Itu?

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya