Ketakutan ini merupakan masalah besar bagi orang yang memiliki gangguan kecemasan atau riwayat klaustrofobia (fobia terhadap ruang sempit atau tertutup).
Dilansir dari Kompas.com, psikiater Brian Barnett, MD, mengatakan, gejala mask anxiety dapat berwujud psikologis atau fisik.
"Beberapa orang dengan mask anxiety mungkin hanya mengalami manifestasi psikologis, namun pada orang lain gejalanya seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, sesak dada, berkeringat dan pusing," kata dia.
Gejala
Bagi orang yang belum pernah merasakan kecemasan memakai masker, lanjut Barnett, mask anxiety bisa memicu rasa lelah dan sulit mengenalinya, jika gejala yang dialami terkait dengan kecemasan.
Dibutuhkan penanganan dari ahli atau profesional untuk mengatasi mask anxiety, dan Barnett mengatakan hal itu bisa dilakukan melalui pengobatan, terapi, atau pun perubahan pola pikir.
Mask anxiety, layaknya kebanyakan bentuk kecemasan, bisa diatasi baik melalui penanganan mandiri atau mencari bantuan profesional lewat terapi perilaku kognitif atau obat anti-kecemasan.
Ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi tingkat stres akibat memakai masker.
Pakai Masker di Rumah
Agar kita enggak sensitif terhadap masker di wajah, sebaiknya pakailah masker di rumah lebih dulu.