Akibatnya, jaringan-jaringan dan organ tubuh yang lain ikut mengalami kekurangan oksigen, yang disebut sebagai hypoxia," kata Agus, seperti diberitakan Kompas.com, 12 Agustus 2020.
Agus mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi ketika seseorang yang mengalami hypoxiasyndrome, tetapi terlihat seperti orang normal.
"Pengalaman saya sebagai dokter paru yang juga merawat pasien Covid-19, ternyata memang kasus-kasus pasien dengan happy hypoxia itu memang terjadi," kata Agus.
Dia mengakui kondisi pasien happy hypoxia sydrome yang terlihat normal masih menjadi tanda tanya di dunia medis.
Para peneliti di dunia pun tengah melakukan kajian atas temuan happy hypoxia pada penderita Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berpacu dengan Waktu, Menemukan Penyebab Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19
(*)