Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Perhatian Peneliti Dunia, Penyebab Pasien Covid-19 yang Alami Happy Hypoxia

Nabila Nurul Chasanati, None - Senin, 07 September 2020 | 20:15
Ilustrasi perawatan pasien positif terinfeksi virus corona.
Kompas.com

Ilustrasi perawatan pasien positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Hari Tanpa Bayangan akan Terjadi di Setiap Provinsi, Yuk Catat Tanggalnya!

Masyarakat diminta waspada dan mengenali gejala happy hypoxia agar tak sampai terjadi efek buruk pada penderita infeksi virus corona.

Seperti diberitakan Kompas.com, 20 Agustus 2020, happy hypoxia atau hypoxemia didefinisikan sebagai penurunan tekanan oksigen dalam darah.

Ketika kondisi itu terjadi, seseorang mungkin akan mengalami sesak napas atau dispnea.

Penurunan kadar oksigen dalam darah juga mengakibatkan organ-organ tubuh mati dan bisa mengancam nyawa.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Sudah Menikah, Dory Harsa Ungkap Keinginannya Pada Nella Kharisma : Aku Ingin Membangun Kerajaan Bersamamu

Seseorang yang sehat biasanya memiliki saturasi oksigen setidaknya 95 persen.

Namun, dokter melaporkan, ada pasien yang memiliki tingkat persentase oksigen sebesar 70-80 persen.

Bahkan, pada kasus yang drastis, di bawah 50 persen.

Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, mengatakan, hypoxia syndrome diawali dengan peradangan paru-paru atau pneumonia yang membuat perputaran oksigen terganggu.

Baca Juga: Rumah Tangganya dengan Nadya Mustika Belakangan Diterpa Isu Miring, Rizki DA Unggah Soal Penyesalan dan Sabar, Ada Apa?

"Darah yang kurang oleh oksigen ini kan nantinya akan masuk ke jantung dan didistribusikan ke seluruh tubuh.

Source : KOMPAS.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x