Di sisi lain, Ramlah masih bersyukur bisa mencari nafkah sendiri, selama ini ia berjualan mainan dan hasilnya untuk melanjutkan hidup.
Dia yang merupakan anak tunggal kini sering mendapat hinaan dari keluarganya karena dianggap telah salah jalan.
TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com Kapolsek Sebatik Barat Iptu Mujianto mengatakan, ia sangat mengenal Lukman maupun Ramlah.
Dia mengakui ada aduan masuk terkait persoalan ini dan polisi sudah menindaklanjuti aduan tersebut.
"Memang dia (Ramlah) sering datang terus meminta kami menemukan suaminya,
kendala kita adalah ketika itu berada di luar Pulau Nunukan, kita butuh dukungan akomodasi dan transportasi,
tapi tetap kita koordinasikan dengan polisi di wilayah lain, sementara masih proses,"katanya.
Mujianto mengatakan, wilayah Sebatik Tengah masuk dalam wilayah kerjanya sehingga perkara tersebut dipastikan dalam penanganan.
Mujianto yang kenal dekat dengan keduanya karena merupakan tetangga desa menjelaskan, antara Ramlah dan Tirsa sebenarnya sudah lama mengenal, mereka pernah sama sama bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu pub wilayah Sebatik.
Hanya saja Ramlah memutuskan berhenti dari pekerjaannya setelah menikahi Lukman yang juga dikenalnya di pub tempatnya bekerja.