Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terdapat beberapa halangan dalam proses merealisasikan anggaran di tengah pandemi.
Pemerintah harus mempertimbangkan aspek kehati-hatian agar realisasi belanja tersebut benar-benar dialokasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
"Menyiram uang ke masyarakat, tidak seperti menyiram toilet. Sebab akan ada orang di luar sana yang melakukan proses audit, sehingga Anda harus bisa memastikan uang tersebut mengalir ke mana, by name, by address, by their account number," ujar Sri Mulyani dalam diskusi virtual yang diadakan The Jakarta Post, Rabu (19/8/2020).
Sri Mulyani mengatakan, tantangan lain dalam proses merealisasikan anggaran adalam kebijakan pemerintah yang terus berubah dalam tiga bulan terakhir.
Akibatnya, data yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah juga berubah,
otoritas fiskal pun harus melakukan design dan modifikasi ulang atas anggaran yang akan dialokasikan.
Di sisi lain, tidak semua menteri yang saat ini berada di kabinet Presiden Joko Widodo memiliki pengalaman untuk bekerja di sektor pemerintahan.
"Beberapa menteri juga masih baru, tidak semua benar-benar paham birokrasi, beberapa belum pernah bekerja di pemerintah," ujar Sri Mulyani.
"Covid-19 berdampak pada kebutuhan budget mereka, ada yang harus dipangkas, ada yang harus diprioritaskan.