2. Infeksi jamur
Seperti namanya, infeksi jamur ini diakibatkan oleh pertumbuhan jamur Candida yang dapat membuat wanita merasa risih bahkan kesakitan di area Miss V.
Beberapa gejala infeksi jamur ini termasuk gatal dan iritasi pada organ kewanitaan, sensasi terbakar, terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil, kemerahan dan pembengkakan vulva, sakit dan nyeri pada organ kewanitaan, ruam di organ kewanitaan, keputihan yang tebal dan putih, keputihan yang berbau, hingga keputihan berair.
3. Infeksi bakteri
Infeksi kewanitaan ini disebabkan oleh bakter vaginosis.
Infeksi tersebut semakin memburuk saat wanita mengalami menstruasi, hingga menyebabkan ketidaknyamanan fisik.
Ciri khasnya adalah keputihan yang berbau busuk yang tidak berwarna putih atau keabu-abuan.
Infeksi ini mempengaruhi hampir 30 persen wanita di usia subur, dan itu bisa terjadi pada wanita dari segala usia.
Terlepas dari itu, beberapa dokter spesialis kandungan memberikan tips menjaga kebersihan area kewanitaan guna mengurangi risiko infeksi selama menstruasi, diantaranya: