Gelombang setinggi tiga meter yang terjadi bukan disebabkan oleh angin. Selain itu, periode gelombang tiga meter itu pun terjadi cukup panjang yakni lebih dari satu menit.
"Ada gelombang atau osilasi air karena goncangan dan disebut dengan istilah lain yaitu 'Seiche'," ungkap Widjo.
Gelombang atau osilasi air seperti yang terjadi pada Gunung Ijen terjadi saat danau atau kolam besar mengalami goncangan gempa bumi, tetapi bukan karena runtuhan atau deformasi di dasar danaunya.
Faktor yang menentukan tinggi tsunami
Seperti dijelaskan, tsunami merupakan gelombang dengan periode relatif panjang akibat gangguan di dasar laut, teluk, dan danau.
Gangguan itu bisa dari gempa bumi, tanah longsor, atau aktivitas gunung berapi.
Sementara faktor yang menentukan tinggi tsunami, tergantung pada sumber pembangkitnya.
"Jika longsor di bawah laut atau danau, maka volume dan kecepatan longsor mejadi faktor utama penentu ketinggian tsunami," ujar dia.
Jika sumber pembangkit berasal dari aktivitas gempa tektonik, maka tinggi tsunami bergantung pada besarnya kekuatan gempa.
Baca Juga: Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh, Jasad Tidak Bertemu Rumahpun Tak Kunjung Dapat
Risiko tsunami danau di Indonesia